Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Senin Pagi Nilai Tukar Rupiah Terkapar, Turun ke Level Rp 14.967

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah pada Senin pagi (29/5/2023)

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Senin Pagi Nilai Tukar Rupiah Terkapar, Turun ke Level Rp 14.967
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang di Jakarta. Mengutip data Bloomberg Spot Rate pukul 09.07 WIB, rupiah berada di level Rp 14.967. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah pada Senin pagi (29/5/2023). Mengutip data Bloomberg Spot Rate pukul 09.07 WIB, rupiah berada di level Rp 14.967.

Sebelumnya pada Jumat (26/5/2023) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.955.




Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra sebelumnya juga telah mengungkapkan, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda berpotensi melemah, dibayang-bayangi isu eksternal. Yakni potensi pelemahan ke area Rp 15.100, dengan potensi penguatan ke area Rp 14.850.

Baca juga: Imbas Sentimen Gagal Bayar Utang AS dan The Fed, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Tembus Rp 15.000

"Untuk potensi pelemahan mengarah ke area Rp 15.100 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke area Rp 14.850 per dolar AS," ucap Ariston kepada Tribunnews, (27/5/2023).

Ia pun membeberkan alasannya. Rupiah belakangan ini melemah terhadap dolar AS karena faktor dari kondisi ekonomi AS dan ekspektasi kebijakan moneternya.

Pada Jumat malam kemarin, data indikator inflasi AS Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index bulan April, menunjukkan kenaikan melebihi ekspektasi. Demikian juga data pesanan barang tahan lama dan survei sentimen Konsumen Bulan Mei.

BERITA TERKAIT

Sebelumnya data-data ekonomi AS juga mengalami perbaikan. Perbaikan data ekonomi AS ini bisa memicu inflasi AS yang sedang ingin diturunkan Bank Sentral AS.

"Ini mendorong ekspektasi pasar bahwa The Fed belum akan memangkas suku bunga acuannya tahun ini dan masih akan mempertahakan kebijakan suku bunga tinggi untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen," papar Ariston.

Baca juga: Bikin Minyak Goreng Langka, Tujuh Perusahaan Didenda Miliaran Rupiah, Berikut Rinciannya

Selain itu, pasar juga masih mengkhawatirkan kesepakatan batas utang AS yang belum tercapai padahal sudah mendekati deadline.

Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman dolar AS sehingga dolar semakin menguat.

"Isu-isu ini belum terselesaikan sehingga Minggu depan masih Ada potensi pelemahan rupiah terhadap dollar AS. Potensi pelemahan ke area Rp15.100 dengan potensi penguatan ke area Rp14.850," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas