Bulog Tanggapi Kemendag Teken Kontrak Impor Satu Juta Ton Beras dengan India
Bulog akan ditugaskan untuk melakukan pelaksanaannya, tetapi harus melewasti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terlebih dahulu.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
"Mudah-mudahan selesai ya sebentar lagi. Jadi, masih proses. Sebentar lagi selesai. Kalau sudah, tinggal mekanisme impor saja," ujar Budi.
Ia mengatakan bahwa dari pihak pemerintah Indonesia sejatinya sudah menuntaskan bagiannya, tetapi dari pemerintah India belum.
Baca juga: Lagi Panen Raya, Pemerintah Akan Impor Beras 500.000 Ton, Ternyata Ini Alasannya
"Sebenarnya dari pihak kita sudah selesai, tapi tinggal tunggu (pemerintah) India. Mungkin ini tinggal beberapa hari saja sih selesai," kata Budi.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, impor beras ini guna mengantisipasi naiknya harga beras saat el nino.
Diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada April hingga Juni 2023.
Adapun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2023.
"Kita harus ambil insiatif. Kalau (saat) el nino, berat hargnya. Kita enggak boleh beras kurang," kata Zulhas, sapaan akrabnya, di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Ketua Umum Partai PAN itu mengatakan, pihaknya sudah menekan MoU untuk impor satu juta ton beras.
"Oleh karena itu saya sudah MoU dengan India. 1 juta (ton beras). Sewaktu-waktu bisa beli. Government to Government (G2G)," ujar Zulhas.