Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bulog Tanggapi Kemendag Teken Kontrak Impor Satu Juta Ton Beras dengan India

Bulog akan ditugaskan untuk melakukan pelaksanaannya, tetapi harus melewasti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terlebih dahulu.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bulog Tanggapi Kemendag Teken Kontrak Impor Satu Juta Ton Beras dengan India
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Direktur Utama Bulog Budi Waseso 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso buka suara soal Kementerian Perdagangan (Kemendag) meneken kontrak dengan India untuk mengimpor satu juta ton beras.

Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa perjanjian Kemendag dan India boleh saja terjadi.

Namun, realisasi impornya belum tentu terlaksana. Sebab, kata dia, importasi baru akan dilakukan apabila dibutuhkan.

Baca juga: Kekhawatiran Zulkifli Hasan Hadapi El Nino, Harga Pangan Mulai Naik Hingga Putuskan Impor Beras

"Kontrak itu boleh saja ada, tetapi belum tentu dilaksanakan. Sesuai kebutuhan. Jadi jangan kita dapat penugasan impor, langsung impor," ujar Buwas di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Menurut Buwas, perjanjian yang dilakukan Kemendag hanyalah sebatas antisipasi untuk mengamankan kepastian impor beras dari India.

Mengingat Indonesia akan menghadapi fenomena El Nino yang kata Buwas dapat mempengaruhi produksi, kurangnya penyerapan, dan kenaikan harga beras.

Berita Rekomendasi

"Ini untuk ancang-ancang atau antisipasi. Kemarin itu Menteri Perdagangan tanda tangan dua negara. Ada kepastian dari negara (India) mereka suplai kita," katanya.

Ia mengatakan, Bulog akan ditugaskan untuk melakukan pelaksanaannya, tetapi harus melewasti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terlebih dahulu.

"Pelaksanaannya akan diserahkan ke Bulog, tapi belum lewat rakortas dengan perhitungan-perhitungan. Rakortasnya kapan, belum (ada informasi). Kan belum ada emergency," ujar Buwas.

Sebagai informasi, Pemerintah akan menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso mengatakan, penugasan akan diberikan setelah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) rampung.

Baca juga: Bapanas Tegaskan Impor Beras Tak Ganggu Harga di Tingkat Petani

"Itu nanti Bulog. Itu sudah ditugaskan. Tinggal MoU nya sebentar lagi selasai, terus bisa realisasi," katanya ketika ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Adapun proses MoUnya saat ini, kata Budi, sedang dalam tahap finalisasi.

Seorang kuli angkut menata tumpukan karung beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (9/1/2018).  Pemerintah menegaskan tidak akan mengimpor beras umum atau medium meski stok di gudang Bulog kurang dari 1 juta ton. Pasokan beras ini dirasa masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk untuk bantuan sosial beras keluarga sejahtera (rastra). Tribunnews/Jeprima
Seorang kuli angkut menata tumpukan karung beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara

"Mudah-mudahan selesai ya sebentar lagi. Jadi, masih proses. Sebentar lagi selesai. Kalau sudah, tinggal mekanisme impor saja," ujar Budi.

Ia mengatakan bahwa dari pihak pemerintah Indonesia sejatinya sudah menuntaskan bagiannya, tetapi dari pemerintah India belum.

Baca juga: Lagi Panen Raya, Pemerintah Akan Impor Beras 500.000 Ton, Ternyata Ini Alasannya

"Sebenarnya dari pihak kita sudah selesai, tapi tinggal tunggu (pemerintah) India. Mungkin ini tinggal beberapa hari saja sih selesai," kata Budi.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, impor beras ini guna mengantisipasi naiknya harga beras saat el nino.

Diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada April hingga Juni 2023.

Adapun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2023.

"Kita harus ambil insiatif. Kalau (saat) el nino, berat hargnya. Kita enggak boleh beras kurang," kata Zulhas, sapaan akrabnya, di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Ketua Umum Partai PAN itu mengatakan, pihaknya sudah menekan MoU untuk impor satu juta ton beras.

"Oleh karena itu saya sudah MoU dengan India. 1 juta (ton beras). Sewaktu-waktu bisa beli. Government to Government (G2G)," ujar Zulhas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas