4 UMKM Ini Berhasil Manfaatkan Limbah Jadi Produk Bernilai Jual, Ada yang Laku Sampai Luar Negeri
Cerita empat pelaku UMKM dari Solo yang berhasil meraup keuntungan setelah menciptakan produk dari limbah-limbah barang tak terpakai.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
"Kalau pesanan ramai bisa sampai Rp 5 juta lebih," ungkapnya.
Bahkan produk Nares saat ini sudah mendapat tempat display di hotel bintang lima, The Royal Surakarta Heritage.
Baca juga: Berawal dari Coba-coba, Produk UMKM dari Limbah Koran Kini ‘Mejeng’ di Hotel Bintang Lima
2. Limbah Kayu Jati
Pelaku UMKM yang memanfaatkan limbah kayu jati adalah Bien Craft.
Usaha ini dijalankan oleh Liem Lie Bien, yang memiliki latar belakang sebagai penjahit.
Bu Bien, sapaan akrabnya, kini meraup pundi-pundi rupiah dengan menjual produk kerajinan dari limbah kayu jati.
Potongan kayu jati yang tidak lagi terpakai disulapnya menjadi tatakan gelas atau coaster, asbak, sisir kayu, vas mini, hingga mainan labirin unik.
Limbah kayu jati didapatkan Bu Bien dari mebel-mebel di wilayah Solo hingga Kalijambe, Sragen, yang terkenal dengan industri furniturnya.
Tidak sembarang limbah kayu jati digunakan Bu Bien sebagai bahan pembuatan produk.
"Limbah jati mebel yang dipakai yang punya ketebalan 0,5 centimeter," ungkapnya.
Bu Bien membuat konsep hingga desain produk.
Kemudian konsep tersebut diserahkan kepada perajin mebel untuk diproses.
"Karena mesinnya mahal, jadi ada perajinnya sendiri, ide dari saya," kata Bu Bien.
Harga produk Bien Craft beragam, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 350.000.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.