4 UMKM Ini Berhasil Manfaatkan Limbah Jadi Produk Bernilai Jual, Ada yang Laku Sampai Luar Negeri
Cerita empat pelaku UMKM dari Solo yang berhasil meraup keuntungan setelah menciptakan produk dari limbah-limbah barang tak terpakai.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
"Untuk omzet yang jelas pendapatan bertambah, bisa untuk mengembangkan usahanya. beli bahan tidak bingung, bisa nabung dan berbagi," imbuhnya.
Baca juga: UMKM di Solo Sulap Limbah Kayu Jati Jadi Produk Kerajinan Kreatif
3. Limbah Paralon
Siapa sangka, limbah pipa paralon yang tak terpakai bisa disulap menjadi sangkar burung bernilai tinggi.
Itulah kejelian Eko Alif Muryanto, pemilik usaha sangkar burung dan akuarium Eank Solo.
Kini, usaha sangkar burung yang diberi nama Eank Solo ini sudah merambah ekspor ke sejumlah negara di Asia dan Eropa.
"Mulai dari Malaysia, Vietnam, Singapura, Brunei, Taiwan, hingga India dan Belgia," ungkap Eko.
Untuk sangkar burung, Eko bisa membuat dengan diameter 16-60 centimeter yang dijual mulai dari harga Rp 350 ribu hingga Rp 2,5 juta.
Omzet Eko pun bisa menyentuh belasan juta rupiah per bulannya.
Baca juga: Dorongan Rumah BUMN Solo, UMKM Perajin Sangkar Burung dari Limbah Pipa Bisa Go Digital dan Go Ekspor
4. Limbah Kain Perca
Pelaku UMKM selanjutnya yang memanfaatkan barang tidak terpakai adalah Lintang Kejora.
Usaha Lintang Kejora dijalankan oleh Rina Sulistyaningsih (48).
Ia memulai bisnis suvenir dari kain perca sisa produksi dari penjahit.
Produk Lintang Kejora ialah dompet dan aneka tas custom.
Rina mengaku usaha yang dilakoni sejak 2015 itu berawal dari hobi yang ia jalani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.