Petrokimia Gresik Raih Laba Rp 3,23 Triliun, Tertinggi dalam 51 Tahun
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya sepanjang tahun 2022 mampu menciptakan nilai tambah
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petrokimia Gresik meraih kinerja keuangan terbaik di 2022 sejak perusahaan pupuk terintegrasi ini berdiri pada 51 tahun lalu dengan meraih laba bersih
Capaian laba bersih ini melesat 285 persen lebih tinggi dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,13 triliun sekaligus menjadi laba terbesar yang berhasil dibukukan BUMN berbasis di Gresik, Jawa Timur, ini.
Di sisi lain, realisasi tingkat kesehatan perusahaan memperoleh skor 91 dengan predikat "Sehat AA" atau lebih tinggi dibandingkan skor RKAP sebesar 78 predikat Sehat A. Begitu juga dengan capaian Key Performance Indicator perusahaan sebesar 106,11 persen atau lebih tinggi dibandingkan RKAP sebesar 100 persen.
Baca juga: Lewat Aplikasi Ini, Proses Penebusan Pupuk Bisa Dipantau secara Real Time
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya sepanjang tahun 2022 mampu menciptakan nilai tambah atau value creation sebesar Rp277 miliar.
"Capaian ini merupakan sumbangsih dari 91 persen karyawan yang terus berpikir improvement bagi perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 11 Juli 2023.
Dia menambahkan, inovasi value creation tersebut berhasil menarik dunia internasional dan membawa 5 gugus inovasi perusahaan meraih predikat 4 Stars yang merupakan kategori tertinggi pada ajang 27th Asia Pacific Quality Organization (APQO).
Menurutnya, capaian prestasi ini menegaskan bahwa karya inovasi Insan Petrokimia Gresik tidak hanya berdampak pada produktivitas dan perolehan laba bagi perusahaan, namun juga mampu menginspirasi dan membawa prestasi hingga level internasional.
Dia mengatakan, melalui program Makmur Petrokimia Gresik juga menjadi solusi bagi perusahaan untuk memakmurkan negeri.
Program ini diinisiasi Pupuk Indonesia dan selanjutnya menjadi program platform Kementerian BUMN dan dinyatakan berhasil membantu meningkatkan produktivitas pertanian dengan realisasi mencapai lebih dari 92 ribu ha atau sekitar 93 persen dari target tahun 2023 sebesar 99 ribu.
Sebagai perbandingan, tahun lalu, realisasi Program Makmur Petrokimia Gresik mencapai 116 persen dari target dengan luasan lahan 98.598 ha dan total serapan pupuk mencapai 63.779 ton. "Capaian ini menunjukkan bahwa program ini merupakan wujud nyata solusi makmurkan negeri perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Dwi Satriyo.
Baca juga: Semakin Mudah, Petani di 3 Wilayah Ini Cukup Tunjukkan KTP untuk Tebus Pupuk Bersubsidi
Baru-baru ini perusahaan juga mendapat predikat Propernas Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dalam meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup; serta Industri Hijau Level V (level tertinggi) dari Kementerian Perindustrian atas upaya perusahaan menjalankan bisnis ramah lingkungan secara konsisten.
Dwi Satriyo mengatakan, tahun 2023 ini perusahaan terus melakukan ekspansi dengan membangunPabrik Phonska V berkapasitas 600.000 ton dan Gudang Urea berkapasitas 20.000 ton.