Pekerja Indonesia Masih Dibayangi PHK, Kali Ini Lamudi Pangkas Karyawan Sejak Kemarin Usai Roatex
Lamudi Indonesia telah berdiri sejak Februari 2014 dan diakuisisi oleh Dubizzle Group (semula EMPG) pada tahun 2020.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terjadi di perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Terbaru terjadi pada startup properti Lamudi Indonesia yang mengumumkan PHK karyawannya sejak kemarin.
CEO Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan, PHK dilakukan mulai mulai 17 Juli 2023, di mana keputusan ini diambil dengan alasan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi bisnis, serta untuk mencapai keberlanjutan bisnis jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Binance Dikabarkan PHK 1.000 Karyawan, Pasar Kripto Beri Sinyal Negatif Pekan Ini
"Pengambilan keputusan untuk melakukan restrukturisasi bukanlah hal yang mudah, namun penting bagi perusahaan agar dapat terus memberikan dan mengembangkan penawaran yang terbaik bagi pengembang, bank, maupun 30.000 agen properti yang bekerja sama dengan kami. Dengan ini, Lamudi dapat terus menghadirkan layanan yang kompetitif sebagai perusahaan properti teknologi terdepan di Indonesia," tuturnya, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya, karyawan yang terdampak dalam restrukturisasi ini, Lamudi berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik, berupa dukungan finansial, kesehatan yang lebih dari yang diwajibkan peraturan yang berlaku dan program out placement untuk membantu karyawan menemukan pekerjaan berikutnya.
Selain itu, optimalisasi yang dilakukan kini bertujuan agar perusahaan dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi.
Terjadi Pertumbuhan Kinerja
Langkah PHK yang dilakukan Lamudi, di saat kinerja perusahaan mengalami pertumbuhan.
Dalam dua tahun terakhir, perusahaan mengklaim mengalami pertumbuhan yang signifikan dan mencatat kenaikan jumlah pelanggan berbayar sebesar 185 persen, serta peningkatan pendapatan sebesar 88 persen.
Lamudi Indonesia telah berdiri sejak Februari 2014 dan diakuisisi oleh Dubizzle Group (semula EMPG) pada tahun 2020.
Pada awal tahun 2022, Lamudi mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia di mana kedua platform kini bersama-sama melayani lebih dari 22 juta pengunjung dan menerima lebih dari 1,35 juta listings properti baru setiap bulannya.
Akuisisi ini juga menjadikan Lamudi sebagai perusahaan teknologi properti (PropTech) terbesar di Indonesia.
Roatex Indonesia Toll System Lakukan PHK
Selain Lamudi, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) juga mengumumkan PHK 20 orang karyawannya terhitung pada Selasa (11/7/2023).