Raksasa Properti China Evergrande Bangkrut, Pernah Disinggung Jokowi dan Bikin Investor Tahan Duit
Pengumuman bangkrut Evergrande menjadi lambang krisis utang luar biasa di sektor properti negara tirai bambu.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Ketiga, Joko mengatakan perbankan juga akan kembali melakukan pemetaan risiko-risiko kreditnya.
"Itu pastinya juga akan sedikit mengambil waktu dan minimumnya akan ada terjadi perlambatan pemberian kredit," katanya,
Meski demikian, Joko kembali menegaskan bahwa dampak dari bangkrutnya Evergrande Group tak akan berlangsung lama.
Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki sturuktur yang berbeda dari sisi perilaku konsumen, sisi pembiayaan, maupun dari sisi kewajiban utang yang tidak sebesar itu.
Pernah Jadi Konglomerat Real Estat Terbesar
Sebelum terlilit utang besar, Evergrande dikenal sebagai perusahaan properti dan real estat ternama di China. Di tahun 2020 Evergrande sukses meraup laba sebanyak 110 miliar dan berhasil memikat investasi dari 1.300 pengembangan di China.
Selain menjajaki usaha di industri real estat, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, China, ini juga terlibat dalam kegiatan konstruksi komersial, termasuk kota pameran, hotel resort, museum, dan pusat perbelanjaan.
Evergrande juga turut mengoperasikan rumah sakit internasional kelas atas dengan layanan manajemen kesehatan masyarakat.
Cakupan Evergrande Group lebih luas, membuat Hui Ka Yang pendiri Evergrande dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan pribadi lebih dari 10 miliar dolar AS.