Rilis Indeks Kepercayaan Industri Agustus 2023 Tunjukkan Sektor Industri Besar Kian Ekspansif
PMI manufaktur Indonesia naik dari 52,5 di bulan Juni menjadi 53,3 di bulan Juli, yang menandakan ekspansi selama 23 bulan terakhir.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor manufaktur Indonesia terus tumbuh dan menjadi yang tertinggi di ASEAN berdasarkan Purchasing Manajer Indeks (PMI).
Tercatat, PMI manufaktur Indonesia naik dari 52,5 di bulan Juni menjadi 53,3 di bulan Juli, yang menandakan ekspansi selama 23 bulan terakhir.
Ekspansi ini didukung oleh optimisme para pelaku industri. Menurut Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Agustus 2023 berada pada fase ekspansi yakni pada 53,22, melambat 0,09 poin, dibanding dengan bulan Juli 2023 yakni sebesar 53,31 poin.
Baca juga: Gairahkan Industri Pariwisata, 21 Maskapai Tampil di Astindo Travel Fair Ke-15
Share subsektor IKI yang mengalami ekspansi dari 23 subsektor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas Triwulan 2-2023 sebesar 82,7 persen.
"Jadi ini yang ekspansi ini adalah subsektor-subsektor yang besar, yang mengalami kontraksi itu subsektor itu yang share PDB-nya kecil," tutur Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam konferensi pers rilis IKI Agustus 2023, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Kepercayaan industri pengolahan yang ekspansi pada Agustus 2023 disebabkan oleh seluruh indeks variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi, diantaranya Pesanan Baru, Produksi dan Persediaan Produk.
"Peningkatan nilai indeks pada variabel Persediaan Produk dari 50,44 menjadi 51,85, naik sebesar 1,41 poin. Secara umum kepercayaan industri di bulan Agustus 2023 masih sangat baik. Nilai IKI yang ekspansi pada Agustus 2023 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya meningkat, mencapai 32,8 persen, lebih tinggi dibanding kondisi bulan ini 32,0 persen," ungkap Febri.
Sedangkan pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya stabil pada bulan Agustus 2023 mencapai 42,9 persen, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 45,4 persen.
"Pada Agustus 2023 secara umum pelaku usaha masih cukup optimis memandang kondisi usaha selama 6 bulan ke depan yang mencapai level 66,0 persen," imbuhnya.
Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya terhadap kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya meningkat, karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.
Selanjutnya, sebanyak 24,8 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang, angka ini tidak berubah signifikan dari bulan sebelumnya.
Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 9,2 persen pada Agustus 2023. Tingkat pesimisme pelaku usaha selalu dibawa 10 persen selama 5 periode terakhir.