Nilai Tukar Rupiah Makin Tersungkur Dekati Level Rp16.000 per Dolar AS, Jadi Terlemah di Asia
Rupiah Jisdor terkoreksi 0,93% dalam sepekan dan secara harian mengalami koreksi sekitar 0,11%.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Level Rp16.000 tidak jauh dari level penutupan sekarang, jadi masih mungkin dicapai dengan sentimen saat ini," sambungnya.
Ia melanjutkan, untuk pekan depan, pergerakan nilai tukar rupiah masih akan dipengaruhi oleh isu suku bunga tinggi AS dan konflik Israel Hamas.
Ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama. Dolar pun menguat di Jumat ini karena hal tersebut.
"Sentimen eksternal tersebut masih kuat mendorong pelemahan rupiah tersebut meskipun suku bunga acuan BI sudah dinaikan," pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Pengamat Mata Uang Lukman Leong yang menyebut penguatan dolar AS diperkirakan masih berlanjut di pekan depan yang artinya berpotensi menekan rupiah.
Ia mengatakan, investor menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan tumbuh kuat 4.1%.
Data inflasi PCE tahunan dan inflasi core PCE bulanan juga diperkirakan meningkat, masing-masing 0,3% dan 3,3% yang masih jauh dari target inflasi The Fed di bawah 2%.
Lukman memperkirakan USD/IDR bakal bergerak dalam rentang harga Rp 15.700- Rp 16.000 per dolar AS selama pekan depan.
Terlemah Dalam 3,5 Tahun
Tercatat, rupiah Jisdor berada di level Rp 15.856 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,11% dibanding hari sebelumnya yang berada di Rp 15.838 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Merosot Dekati Level Rp16.000 per Dolar AS, Analis Ungkap Sejumlah Penyebabnya
Kondisi tersebut adalah level terburuk rupiah sejak April 2020. Terakhir kali rupiah Jisdor berada di atas level Rp 15.800 adalah saat 13 April 2020.
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di kawasan bervariasi. Di mana, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah anjlok 0,42%.
Berikutnya, yen Jepang yang koreksi 0,1% dan yuan China tertekan 0,10%. Disusul, dolar Singapura yang melemah tipis 0,06%.
Sementara itu, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup naik 0,35%. Diikuti, rupee India yang menanjak 0,18%.
Selanjutnya, dolar Taiwan yang ditutup terkerek 0,08%. Lalu ada ringgit Malaysia dan peso Filipina yang sama-sama naik 0,05%.
Kemudian, dolar Hongkong terlihat menguat tipis 0,03% terhadap the greenback pada perdagangan sore ini.