Jokowi Khawatir Perang Hamas-Israel Akan Berimbas Pada Kenaikan Harga Minyak Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perang antara Hamas dan Israel berpotensi untuk melebar.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perang antara Hamas dan Israel berpotensi untuk melebar.
Apabila perang ini melebar, Jokowi mengatakan akan semakin merumitkan masalah ekonomi dan harga minyak dunia pasti mengalami kenaikan.
"Muncul lagi perang Hamas-Israel. Semakin mengkhawatirkan semua sekarang negara ini karena larinya bukan hanya perangnya di Israel dan Palestina," kata Jokowi dalam sambutannya di acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
"Tapi kalau melebar ke Lebanon, Suriah, misalnya nanti ke Irak, akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak pasti akan naik," lanjutnya.
Jokowi mengatakan, terakhir ia memeriksa harga minyak Brent berada pada angka 89 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
"Kalau (perang Hamas-Israel) meluas, bisa mencapai 150 (dolar AS per barel). Inilah yang harus kita waspadai, semuanya baik sisi moneter maupun sisi fiskal," ujarnya.
Baca juga: Israel segera melancarkan serangan darat ke Gaza, bagaimana pertempuran bakal berlangsung?
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebelumnya juga menyinggung soal pelemahan ekonomi global.
Ia mengatakan, kebijakan kenaikan suku bunga yang tinggi dan dalam waktu yang lama oleh Amerika Serikat semakin merumitkan utamanya negara berkembang.
"Capital outflow lari balik semua ke Amerika Serikat, semakin juga merumitkan kita semua," kata Jokowi.