Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Kembali Melemah Nyaris Sentuh Rp 16.000, Pasar Wait And See Pengumuman The Fed

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS di pasar spot melemah 56 poin atau turun 0,35 persen pada perdagangan Rabu (1/11/2023).

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rupiah Kembali Melemah Nyaris Sentuh Rp 16.000, Pasar Wait And See Pengumuman The Fed
Tribunnews/JEPRIMA
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS di pasar spot melemah 56 poin atau turun 0,35 persen pada perdagangan Rabu (1/11/2023). Rupiah melemah ke posisi Rp 15.940 per dolar AS. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS di pasar spot melemah 56 poin atau turun 0,35 persen pada perdagangan Rabu (1/11/2023). Rupiah melemah ke posisi Rp 15.940 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini, Rabu (1/11/2023), diprediksi cenderung melemah jelang keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga.

"Ada event penting dinihari nanti yang ditunggu pasar yaitu pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS," ujar Ariston saat dihubungi Tribunnews, Rabu (1/11/2023).

Sebab, The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,5 persen. Selain itu, pengendalian inflasi dan penguatan kondisi ketenagakerjaan akan menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

"Karena masih ada peluang The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga tingginya untuk waktu yang lebih lama," kata Ariston.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan The Fed akan menaikan suku bunganya lagi, yang bisa mendorong penguatan dollar AS.

BERITA REKOMENDASI

"Maka pelaku pasar mungkin mengantisipasinya hari ini dengan masuk ke aset dollar AS," tutur Ariston.

Baca juga: Rupiah Pekan Depan Berpotensi Tembus Level Rp16.000 per Dolar AS, Ini Penyebabnya

Para pejabat AS bakal mempertanyakan apakah kebijakan saat ini masih cukup mendorong inflasi turun atau perlu kebijakan baru.

Hal tersebut berkaca dari inflasi masih menjadi fokus karena melenceng jauh dari target dua persen, dan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas