Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, Pedagang Pasar Perkirakan Harga Pangan Naik 75 Persen
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memperkirakan adanya lonjakan harga pangan mencapai 75 persen menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memperkirakan adanya lonjakan harga pangan mencapai 75 persen menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
"Kami memprediksi akan mengalami kenaikan harga pangan hingga 75 persen," ujar Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Per hari ini, IKAPPI mencatat, beberapa komoditas mengalami lonjakan harga. Cabai TW hingga Rp 120.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 100.000 per kilogram, hingga Rp 120.000 per kilogram.
Kemudian harga ayam Rp 40.000 per kilogram, gula Rp 18.000 per kilogram, bawang putih Rp 37.000 per kilogram, bawang merah Rp 35.000 per kilogram.
"Beberapa komoditas yang tidak kunjung turun antara lain, daging, telur, sayur mayur dan tomat mengalami kenaikan yang biasanya Rp 15.000 sekarang Rp 20.000. IKAPPI melihat bahwa belum ada kenaikan permintaan pada beberapa komoditas tersebut di Minggu ini atau saat ini," terang Abdullah.
Baca juga: Buruh Tetap Tolak UMP DKI Jakarta yang Cuma Naik 3,6 Persen, Harga Beras Sudah Melonjak 40 Persen!
Tetapi komoditas tersebut, lanjut dia, dipengaruhi oleh produksi yang minim, produksi yang kurang sehingga harga naik. IKAPPI mendorong agar pemerintah mempercepat , memperkuat produksi dan melakukan pendataan ulang tentang produksi sebelum permintaan tinggi natal dan tahun baru terjadi.
Baca juga: Harga Cabai di Jakarta Mahal, Bapanas Bongkar Biang Keroknya
"Biasanya permintaan Natal dan Tahun Baru itu terjadi 1 minggu sampai tiga hari menjelang Natal. Dan itu akan berakhir pasca tahun baru. Kami memohon pemerintah melakukan upaya sehingga di Natal dan tahun baru ini beberapa komoditas tidak terlalu tinggi naiknya," tuturnya.