Ini Harapan Pengusaha Sawit untuk Tiga Capres Pengganti Presiden Jokowi
Sejumlah gagasan dari pengusaha sawit telah dikirim pihaknya kepada para Calon Presiden (Capres).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha sawit yang tergabung dalam Rumah Sawit Indonesia (RSI) membeberkan sosok Presiden yang layak memimpin dalam periode 5 tahun ke depan.
Berdasarkan dari kacamata Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto, Presiden pengganti Joko Widodo wajib mengerti seluk beluk industri sawit dan permasalahan kompleks di komoditas tersebut.
"Kita butuh pimpinan negara atau presiden terpilih nanti harus betul-betul memahami kejiwaan sawit seperti apa. Sawit enggak hanya soal minyak goreng, sawit dari hulu ke hilir dari perkebunan ke hilirnya, termasuk pengangkutan pupuk bibit pestisida," ungkap Kacuk dalam diskusi di Jakarta, Rabu (11/1/2024).
Baca juga: Megawati Blak-blakan Ungkap 3 Alasan Buat Dirinya Pilih Ganjar-Mahfud jadi Capres-Cawapres
"Kita butuh presiden yang memahami sawit siapapun presiden yang pahami sawit tentu didukung setidaknya 20 juta suara," sambungnya.
Hal-hal seperti itu wajib diketahui Presiden nantinya. Lantaran, sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia.
Kacuk melanjutkan, sejumlah gagasan telah dikirim pihaknya kepada para Calon Presiden (Capres).
Gagasan tersebut diharapkan menjadi masukkan penting, dan dibahas para tim sukses para Capres-Cawapres.
"Kita udah ajukan pemikiran sebelumnya, ajukan beberapa pemikiran kepada 3 tim Capres ini. Kita harap bukan semata debat terbuka, siapapun presidennya itu punya visi yang sama," papar Kacuk.
"Kita dalam proses pengaturan dengan tiga capres ini berkumpul yuk kita bahas sebaiknya seperti apa," pungkasnya.
Mengerti Permasalahan Dunia Usaha
Sebelumnya, Asosiasi Pebgusaha Indonesia (Apindo) yang berisikan pengusaha-pemgusaha dari berbagai sektor mengharapkan adanya sesi dialog khusus antara para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) dengan para pelaku usaha.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, hal tersebut perlu dilakukan agar para Capres-Cawapres mau mendengarkan masukkan dan permasalahan yang terjadi di dunia usaha.
Sebaliknya, dalam sesi tersebut para pengusaha ingin mengetahui seberapa besar pengetahuan Capres-Cawapres di bidang dunia usaha.
Hal ini diungkapkan Shinta menjelang adanya agenda Debat Calon Wakil Presiden yang akan berlangsung pada Jumat (22/12/2023).
"Makanya kami merasa penting untuk ada konsen komunikasi dengan para calon supaya mereka benar-benar (mengerti) apa yang terjadi di lapangan, sesuai roadmap perekonomian Apindo," papar Shinta di Kantor Apindo, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
"Kita enggak bawa unsur-unsur dari ekonom dan lain-lain, tapi lebih dari pelaku. Jadi bahasanya berbeda, karena bahasa pelaku yang terjadi di lapangan, masukan-masukan apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki," sambungnya.