Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indef Sebut Food Estate Telah Rugikan Masyarakat, Keberagaman Pangan Jadi Berkurang

Masyarakat yang tidak bisa bercocok tanam di wilayah Food Estate akhirnya tak bisa lagi menghasilkan pangan untuk keluarganya,

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Indef Sebut Food Estate Telah Rugikan Masyarakat, Keberagaman Pangan Jadi Berkurang
Dok. Walhi Kalteng
Salah satu blok kebun Singkong Program Food Estate yang sudah ditanam dan gagal tumbuh di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng. Program food estate di Kabupaten Gunung Mas Kalteng jadi perhatian organisasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Tengah 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek food estate diklaim memiliki tujuan untuk ketahanan pangan.

Namun, menurut Peneliti Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF Dhenny Yuartha, food estate justru memberi dampak yang merugikan masyarakat.

Dhenny mengatakan, food estate memberikan dampak terhadap keragaman pangan suatu daerah. Ia mencontohkan food estate yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: 2 Kali Disebut Gibran, Ini Sosok Tom Lembong, Mantan Penulis Pidato Jokowi yang Merapat ke Anies

"Di NTT itu mereka punya sebenarnya keragaman pangan yang luar biasa sekali sebelum adanya food estate gitu ya, tapi karena ada food estate mereka enggak bisa akses lagi itu tanah," katanya dalam diskusi publik yang disiarkan secara daring, Senin (22/1/2024).

Akibat dari masyarakat yang tak bisa mengakses tanah tersebut, Dhenny menyebut mereka juga tidak bisa lagi bercocok tanam di situ.

Masyarakat yang tidak bisa bercocok tanam di situ akhirnya tak bisa lagi menghasilkan pangan untuk keluarganya, sehingga yang terjadi adalah gastro-kolonialisme.

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan, masing-masing masyarakat sejatinya memiliki kearifan lokal secara gizi dan pangan. Keragaman pangan mereka terpenuhi.

"Tapi ketika akses itu sudah ditutup untuk food estate misalkan, artinya apa? Industri-industri pangan masuk ke situ," ujar Dhenny.

Jadi, kata dia, kalau di daerah sekitaran food estate itu sudah susah sekali ditemukan pangan seperti olahan jagung dan olahan singkong.

Makanan yang akan ditemukan adalan mie instan dan makanan-makanan instan lainnya. Kalau ke warung, yang akan disuguhkan juga mie instan.

"Itu yang kemudian menurunkan derajat keragaman pangan. Yang sebenarnya keragaman, malah kurang ragam," ujar Dhenny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas