Tarif Angkutan Kargo Lewat Laut Merah Kembali Turun di Awal Februari, Eksportir Lega
Penurunan tarif saat ini terjadi untuk pengiriman kargo dari Asia ke Eropa dan Mediterania.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Tarif angkutan kargo melalui Laut Merah kini mulai kembali turun setelah sempat melonjak tinggi karena gangguan keamanan di Laut Merah oleh serangan kelompok militan Houthi Yaman.
Menurut analisis data oleh Xeneta, perusahaan angkutan laut dan udara terkemuka, penurunan tarif ini terjadi untuk pengiriman kargo dari Asia ke Eropa dan Mediterania.
Di platform resminya Xeneta menjelaskan harga pengiriman kontainer berukuran empat puluh kaki yang berasal dari Timur Jauh ke Mediterania per Februari ditetapkan sebesar 5.950 dolar AS per kontainer.
Tarif tersebut turun bila dibandingkan dengan harga pengiriman kontainer berukuran 40 feet pada 16 Januari lalu, dimana saat itu tarif berada pada puncak kenaikan yaitu 6.050 dolar AS per kontainer.
“Rata-rata tarif jangka pendek bulan Februari untuk peti kemas berukuran empat puluh kaki menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan dengan putaran terakhir kenaikan tarif umum, yang diterapkan pada tanggal 16 Januari,” jelas Emily Stausbøll, analis pasar Xeneta.
Penurunan serupa juga terjadi pada pengiriman kargo pada jalur perdagangan dari Timur Jauh ke Eropa Utara, untuk kontainer ukuran 40 kaki pada awal bulan Februari ditetapkan jadi 4.820 dolar AS, sedikit di bawah harga puncak sebesar 4.850 dolar AS pada tanggal 16 Januari kemarin.
Emily menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat tarif kargo peti kemas di sejumlah negara mengalami penurunan, salah satunya karena perusahaan angkutan laut berhasil melakukan negosiasi dengan pihak pengirim barang.
Baca juga: Konflik Laut Merah Mengancam Inflasi Malaysia Akibat Lonjakan Tarif Kargo 200 Persen
“Sekarang tampaknya beberapa pengirim berhasil menyetujui penurunan tarif. Jadi, kita mungkin melihat tingkat suku bunga mulai mendatar atau menurun lebih cepat dari perkiraan banyak orang di bulan Februari,” Imbuh Emily.
Dengan adanya penurunan ini para eksportir di pasar Asia dan Eropa kini bisa bernafas lega, lantaran penurunan tarif kargo yang terus berlanjut dapat memperlancar arus perdagangan dengan begitu ancaman inflasi di pasar global bisa dicegah.
Tarif Angkutan Kargo di AS Masih Tinggi
Sayangnya penurunan tarif ni tak berlaku untuk kapal kargo Amerika, meski beberapa perusahaan [pengapalan memiliki leverage negosiasi ,namun hal tersebut tak membuat tarif pengiriman melandai.
Menurut Sand, tarif jalur perdagangan dari Timur Jauh ke Pantai Timur AS masih cenderung lebih tinggi bahkan mencapai 10.000 dolar AS per kontainer.
Baca juga: Houthi Yaman Ancam Tenggelamkan Kapal Perang AS yang Kawal Kapal Kargo di Laut Merah
Lonjakan ini terjadi lantaran ratusan kapal kargo asal AS harus mengalihkan rute pelayaran dari Laut merah ke Tanjung Harapan yang berada di selatan Afrika demi menghindari tembakan rudal Houthi.
Selain kenaikan tarif, perubahan rute juga membuat waktu pengiriman kargo mengalami penundaan berminggu-minggu lamanya hingga membuat biaya pengiriman kargo via udara ikut melonjak.
Baca juga: Tarif Kargo Udara Ikut Naik Gegara Serangan Houthi, Inflasi Hantui Pasar Global
Sejumlah perusahaan AS dan Eropa mengalihkan pengiriman barang melalui udara demi mencegah terjadinya krisis dan gangguan pada rantai pasokan.
“Penundaan perdagangan maritim mendorong beberapa pengecer untuk beralih ke angkutan udara yang dapat memangkas waktu pengiriman menjadi beberapa hari dibandingkan dengan angkutan laut yang memakan waktu berminggu-minggu,” kata Matthew Burgess, wakil presiden layanan kelautan global di CH Robinson.