Ekonom Faisal Basri: Bansos Ratusan Triliun Siasat Jokowi Langgengkan Kekuasaan
Faisal Basri mengatakan, penyaluran bansos melonjak sejak era Presiden SBY dan kini kembali naik tajam jika dibandingkan masa pandemi Covid-19.
Editor: Choirul Arifin
Dari situ, Faisal menyebut Jokowi meminta untuk memberi bansos ketika angka kemiskinan itu naik.
"Eh, menteri ekonomi, koordinasi dengan BPS. Kan ketahuan tuh BPS surveinya kapan. Nah, waktu
survei itu, gelontorin bansos," ujar Faisal.
Faisal Basri Bilang Menteri Kabinet yang Ingin Mundur Didatangi Tim Khusus
Faisal menggambarkan kondisi terkini kabinet Presiden Joko Widodo pasca mundurnya Menko
Polhukam Mahfud MD.
Beberapa menteri yang akan mundur, ucap dia, didatangi oleh tim khusus.
"Ada sejumlah menteri naga-naganya mau mundur didatangin oleh tim khusus," ungkap Faisal.
Dia menyebut tim khusus itu menyinggung soal kasus hukum kepada para menteri yang berniat mau
mundur.
"Nih sudah selesai kasus hukumnya," tukas Faisal sambil menunjukkan gestur tim khusus ke menteri Jokowi.
Faisal menyatakan bahwa Jokowi harus dihentikan karena telah menyandera sejumlah menteri yang
hendak mundur.
"Inilah politik jahat Jokowi menyandera," sambungnya.
Kali ini, Faisal enggan menyebut satu nama menteri yang dia maksud yang baru saja didatangi tim khusus.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Kritik Jokowi Bagi-bagi Bansos di Depan Istana: Kekuasaan yang Pongah
Padahal dalam kesempatan sebelumnya, Faisal bersuara keras terkait nama Menteri Keuangan Sri
Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang akan hengkang dari kabinet.
Namin, dia mengatakan sejumlah menteri kini sudah tidak nyaman di kabinet Jokowi.
"Kami kan juga kerja bersama ada kawan yang tugasnya mengimbau kawan tertentu di menteri. Good
newd progresnya makin mantap, mereka (menteri-menteri) makin eneg," imbuhnya.
Faisal menyampaikan sebaiknya Jokowi gentle terbuka kepada seluruh menteri dalam rapat tertutup
kabinet terkait anggaran kementerian yang dipotong untuk bansos.