Buktikan Bertani Bisa Menguntungkan, Pemuda Sumbawa Ini Raih Omzet Hingga Ratusan Juta
Belakangan, minat generasi muda terjun menjadi petani ditengarai semakin menurun. Mereka lebih memilih profesi sebagai pegawai atau bekerja di bidang
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
![Buktikan Bertani Bisa Menguntungkan, Pemuda Sumbawa Ini Raih Omzet Hingga Ratusan Juta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/petani-muda-sumbawa.jpg)
"Tapi setelah dicoba, teman-teman pemuda memperlihatkan menggunakan traktor lebih cepat. Menggunakan kerbau satu hektar itu butuh 7 hari. Sekarang menggunakan mesin traktor satu hektar maksimal tiga hari," tambahnya.
Menurut Hamdan, faktor pemudalah yang memberikan pengaruh yang besar pada generasi tua untuk mengenal teknologi lebih dekat.
"Tetap faktor teman-teman pemuda berpengaruh penting. Mereka pengguna awal, memperlihatkan pada orang tua, termasuk orangtua saya. Menggunakan teknologi yang tepat akan memberikan hasil yang lebih bagus," tegasnya.
Penghasilan Meningkat Tajam
Dengan memanfaatkan teknologi, Hamdan merasakan perbedaan pendapatan yang cukup signifikan.
"Sangat jauh, sebelum mengenal teknologi, sebelum mengenal pertanian lebih luas, saya hanya bertani dua kali dalam setahun. Satu hektar lahan jagung, satu kali panen, saya rata-rata dapat bersih Rp 40 juta," katanya Hamdan.
Kalau dua kali tanam, berarti ia mendapatkan Rp 80 juta bersih hasil penjualan.
"Tapi sekarang dengan teknologi tepat, benih tepat, pengetahuan yang lebih komplit, saya bisa tanam tiga kali. Penghasilan saya bisa bertambah Rp 30-40 juta," imbuhnya.
Baca juga: Viral Guru Honorer Dipecat via WA karena Ijazah D2, Kepala Sekolah: Dia Lebih Pentingkan Bertani
Sehingga jika ditotal, penghasilan bersih dari satu hektar lahan bisa mencapai Rp 110- Rp 120 juta ke atas.
Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh Hamdan saja. Petani muda hingga tua pun mulai mengikuti jejak Hamdan.
"Petani muda yang tidak punya lahan sanggup sewa lahan melalui fasilitas keuangan yang difasilitasi perbankan, diawasi Better Life Farming," jelasnya.
Kelompok tani ini mendapatkan akses keuangan per hektar Rp 30 juta. Nantinya, lahan yang disewa akan ditanami oleh berbagai jenis pangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.