Terekam Kamera CCTV, Dua Maling Beraksi di Bus AKAP PO Bali Trans, Korban Kehilangan Rp 1,5 Juta
Kali ini kasus pencurian menimpa penumpang bus AKAP eksekutif PO Bali Trans berjulukan 'Arkamel' di jurusan Surabaya-Denpasar.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pencurian barang berharga milik penumpang kembali terjadi di bus malam antar kota antar provinsi (AKAP).
Kali ini kasus pencurian menimpa penumpang bus AKAP eksekutif PO Bali Trans berjulukan 'Arkamel' di jurusan Surabaya-Denpasar.
Peristiwa pencuriannya sendiri berdasar rekaman kamera CCTV, terjadi pada Jumat, 26 April 2024 sekitar pukul 01.33.09 WIB.
Sebuah potongan rekaman kamera CCTV di dalam kabin bus merekam aksi pencurian yang diduga dilakukan oleh komplotan 2 pelaku pencurian tersebut.
Kedua pelaku sama-sama mengenakan topi, salah satunya warna biru muda. Sebelum beraksi, kedua pelaku duduk di bangku baris belakang.
Keduanya kemudian berjalan ke depan melewati lorong bangku penumpang. Aksi keduanya sempat dilihat oleh salah satu penumpang yang duduk di baris kiri belakang yang belum tertidur.
Saat berjalan melewati lorong ke depan, salah satu pelaku mencoba memperhatikan kameran CCTV dan mencoba menutupi kamera tersebut dengan tangannya.
Akun Instagram @sedulur_balitrans-arkamel. memposting rekaman kamera CCTV aksi pencurian sindikat tersebut dalam unggahan pada Minggu malam, 28 April 2024.
DITUNGGU ITIKAD BAIKNYA !!
Turut berdukacita bagi yang kehilangan barang berharga di dalam kabin bus Bali trans arkamel.
Kronologi pencurian ini sebenarnya ketika bus berada di rumah makan. Tetapi untungnya ada kamera CCTV Dan bisa menjadi bukti pencurian di dalam armada bus. Untuk kerugianya di taksir sekitar 1.500.000 dan lokasi pencurian kemungkina saat bus berhenti di rumah makan Puritama Situbondo
Untuk kejadian sekitar jam 01:33 WIB tanggal 26/04/2024.
Video ini telat saya post karena baru rilis sekitar tanggal 27/04 dan pihak kepolisian masih memburu pelaku pencurian di dalam kabin armada Bali Trans Arkamel 449.
Pencurian ini di jalur Jawa Bali tidak cuman sekali dan di armada Bali trans tetapi berkali kali dengan Armada dengan Po bus yang berbeda, cuman tidak terekpos karena masih ada sesuatu dan lain hal yang beberapa penumpang belum mengerti menggunakan sosmed.