Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ratusan Ribu Buruh Bakal Turun ke Jalan Saat May Day, Menaruh Harapan ke Prabowo, Ini Tuntutannya

Sebanyak 50 ribu peserta aksi May Day di Istana akan bergerak ke Stadion Madya Senayan, merayakan May Day Fiesta.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ratusan Ribu Buruh Bakal Turun ke Jalan Saat May Day, Menaruh Harapan ke Prabowo, Ini Tuntutannya
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi. Sebanyak 50 ribu peserta aksi May Day di Istana akan bergerak ke Stadion Madya Senayan, merayakan May Day Fiesta. 

"Kita akan jaga betul-betul keamanan dan ketertiban selama peringatan May day berlangsung," kata Andi.

Andi mengatakan, massa aksi buruh datang dari berbagai daerah mulai dari DKI Jakarta, Bandung Raya, Banten, dan lainnya.

Sementara, selain Jakarta, di seluruh provinsi Tanah Air juga digelar peringatan Mayday secara serentak.

Andi Gani yang juga Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) ini mengungkapkan, ada berbagai tuntutan yang akan dibawa buruh dalam peringatan Mayday 2024.

Tuntutan pertama, KSPSI meminta Pemerintah mencabut Omnibus Law klaster ketenagakerjaan.

Andi Gani menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dapat memperhatikan isu tersebut.

"Saya meyakini Pak Prabowo menaruh kepedulian besar terhadap buruh. Apalagi, di Pilpres 2019 lalu, Presiden KSPI mendukung penuh Pak Prabowo. Jadi, pasti Prabowo-Gibran akan mempelajari bagaimana masalah perburuhan, apa yang diinginkan buruh, dan lainnya," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Tuntutan kedua, KSPSI menolak upah murah. Ketiga, perlindungan terhadap buruh migran harus ditingkatkan.

Keempat, mengusulkan kepada Kapolri agar dibentuk unit khusus yang mengurus pidana ketenagakerjaan.

"Selama ini, biasanya urusan ketenagakerjaan diatur oleh unit sumber daya alam lingkungan. Jadi, rasanya belum terlalu efektif untuk menuntaskan masalah ketenagakerjaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Andi Gani juga menegaskan aksi ini tidak ada kaitannya dengan politik.

Dia bilang, Pemilu sudah kelar. MK telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2024.

"Aksi ini murni untuk perjuangan dan kesejehteaan buruh Indonesia. Tidak ada politisasi MK, politisasi hasil Pilpres, walaupun saya pernah menjadi tim sukses dari salah satu calon. Jadi, aksi ini semuanya berdasarkan kesejahteraan buruh," tegasnya.

Andi Gani juga melarang massa untuk membawa atribut yang berbau politik. Jika ditemukan ada yang membawa atribut politik, dia pastikan akan menurunkannya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas