Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dalih Tekan Laju Inflasi Amerika, The Fed Tahan Suku Bunga Lagi Sejak Juli 2023

Laju inflasi AS berada di level 3,5 persen pada Maret 2024, naik dibandingkan inflasi di bulan Februari 2024 yang berada di level 3,2 persen.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dalih Tekan Laju Inflasi Amerika, The Fed Tahan Suku Bunga Lagi Sejak Juli 2023
Ledger Insights
Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve. 

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 23 dan 24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam RDG BI secara virtual, Rabu (24/4/2024).

Perry mengatakan, suku bunga deposit facility naik 25 bps menjadi 5,5 persen dan suku bunga lending facility naik 25 bps menjadi 7 persen.

"Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5+-1 persen pada 2024 dan 2025," terangnya.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

"Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran," tuturnya.

Pengusaha Was-was

Keputusan BI menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen dikhawatirkan dapat membuat daya beli masyarakat menurun.

Berita Rekomendasi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkap, ada potensi pelemahan daya beli masyarakat dan konsumsi domestik.

Menurut Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan, masyarakat akan mempertimbangkan untuk menabung dibandingkan konsumsi.

Ia mengatakan, kredit konsumsi akan menjadi makin mahal dan penyaluran kredit sektor perbankan berpotensi menurun. Ini mengurangi permintaan barang dan jasa.

"Kami berharap daya beli masyarakat dan konsumsi domestik tetap terjaga mengingat data BI dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret tahun 2024 sebesar 123,8 atau di atas 100 yang artinya masyarakat masih mempunyai keyakinan positif pada perekonomian indonesia," kata Yukki dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, dikutip Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Suku Bunga Acuan Naik, Pengusaha Ritel Bilang Dampaknya Bisa Sampai PHK

Sementara itu, Yukki mengatakan ada juga beberapa potensi dampak yang memengaruhi dunia usaha usai kenaikan suku bunga BI.

Dunia usaha disebut akan melakukan kalkulasi ulang dan menahan upaya ekspansi usaha maupun investasi.

Selain itu, dunia usaha disebut juga akan mengatur kembali pos pengeluaran, termasuk penyesuaian biaya produksi yang nantinya mendorong kenaikan harga barang pada konsumen.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas