Bulog Buka Suara soal Video Viral Petani di Mamuju Nangis karena Harga Jagung Anjlok
Perum Bulog buka suara mengenai video viral yang menunjukkan petani menangis histeris karena harga jagung anjlok.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Video viral ini pun menuai reaksi dari warganet. Ada yang menganggap kalau pemerintah seakan-akan memiskinkan petani.
"Jangkan jagung,di daerah kami gabah anjlok,krna setiap panen raya, pemerintah sllu impor beras, Seakan2 petani sedang di miskinkan,agar setiap pemilu sllu mudah di sogok bansos," tulis seorang warganet.
Ada juga warganet lain yang ikut merasa iba dengan kondisi petani yang ada di video tersebut.
"Kasian sekali para petani sudah mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu beberapa bulan untuk panen,tiba - tiba setelah panen harganya anjlok.
"Sabar ya Bu,nasib para petani suda seperti ini cape - cape kerja tapi hasilnya gak ada," tulis warganet tersebut.
"Sabarlah ya Bu... Mmg pusing pala mau pecah lah itu si ibu, pupuk, insektisida semua hutang... Semoga diperingan lah langkah si ibu ini. Dia hanya mau bertahan hidup, pemerintah yang bercandanya keterlaluan. Stop import lah, masih banyak yg seperti ibu ini diluar sana," tulis warganet lain.
Video ini juga menarik perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ia ikut merespons unggahan tersebut lewat akun X miliknya.
Ia merespons dengan dua emoji yang menunjukkan ekspresi sedih.
Adapun Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap bahwa pada April dan Mei ini, saat panen raya, harga jagung akan mengalami penurunan.
Bahkan, kata dia, penurunan ini bisa hingga anjlok ke bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung yang telah ditetapkan.
Amran pun meminta panen raya ini jangan disia-siakan karena para petani dalam negeri sudah bekerja keras.
"Kami persilahkan para produsen pakan ternak untuk segera menyerap. Kami juga meminta Bulog untuk menyerap jagung petani agar harga terjamin, jangan sampai harga anjlok karena kesejahteraan petani taruhannya," katanya, Kamis (2/5/2024).
Sebagai informasi, HAP jagung pipilan kering di tingkat petani dengan kadar air 15 persen telah diputuskan naik dari Rp 4.200 per kilogram ke Rp 5.000 per kg.