Pesiden Jokowi Luncurkan GovTech Indonesia, Peruri Jadi Motor Digitalisasi Pemerintahan
Beberapa layanan prioritas akan dipadukan dalam satu portal pelayanan publik yang bakal diluncurkan pada September 2024.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Peruri berkomitmen untuk melaksanakan amanah ini dengan sebaik-sebaiknya dan kami siap mengemban peran kunci dalam percepatan kemajuan bangsa," kata Dwina.
Dia mengatakan, Penunjukkan Peruri sebagai GovTech Indonesia merupakan keberhasilannya dalam menjalankan transformasi digital secara konsisten beberapa tahun terakhir.
Peluncuran produk digital pada tahun 2019 menjadi bukti nyata komitmen Peruri untuk beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan me-leverage bisnis di bidang sekuriti digital.
Peruri yang seluruh modalnya dimiliki pemerintah, selama ini dinilai sukses menjalankan amanat dalam pembuatan meterai elektronik. Inovasi ini telah merangkul digitalisasi dalam memberikan kontribusi positif dalam mempercepat proses administratif dan meningkatkan efisiensi di Pemerintahan.
“Proses transformasi yang kami jalani tidak hanya berfokus pada bisnis dan infrastruktur, tapi kami juga memahami pentingnya sumber daya manusia berkualitas," kata Dwina.
"Kami juga telah menghadirkan talenta-talenta digital terbaik untuk mendukung keberhasilan transformasi digital pemerintah. Saat ini, seluruh karyawan Peruri telah 100 persen tersertifikasi sebagai digital talent dan menempatkan PERURI di posisi Kedua teratas di antara seluruh BUMN,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan berkat dorongan dan kerjasama antar kementerian/lembaga, pemerintah bisa meluncurkan langkah awal dari GovTech.
"Ini merupakan kerja keras dari 400 anak bangsa yang punya kepercayaan bahwa Indonesia bisa," kata Erick.
“Peluncuran ini merupakan langkah awal bagi kami dan kami masih terus bekerja keras lagi untuk beberapa bulan ke depan untuk bisa melakukan bahwa pelayanan publik pemerintah kepada masyarakat itu nyata,” lanjutnya.
Peruri pekan ini mengubah identitas perusahaan (rebranding) yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan teknologi serta kesiapan BUMN ini dalam menjalani penugasan baru.
Menurut Dwina, rebranding yang dilakukan tidak hanya tentang perubahan visual, tetapi juga mendefinisikan ulang jati diri dalam mencerminkan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.