Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat Komoditas: Harga Emas Dunia Sudah Menembus Resistance Kunci

Penyebab harga emas melonjak menyusul data perumahan di Amerika Serikat yang mengalami perlambatan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pengamat Komoditas: Harga Emas Dunia Sudah Menembus Resistance Kunci
FORBES
Harga emas spot melonjak 2,08 persen ke 2.508,01 dolar AS per troy ons hingga tutup pasar Jumat (16/8/2024) atau Sabtu (17/8/2024) pagi waktu Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan saat ini harga emas dunia bergerak melebihi target.

Harga emas spot melonjak 2,08 persen ke 2.508,01 dolar AS per troy ons hingga tutup pasar Jumat (16/8/2024) atau Sabtu (17/8/2024) pagi waktu Indonesia.




Capaian ini rekor penutupan tertinggi harga emas sepanjang masa.

Baca juga: Harga Emas Antam Melonjak di Hari Kemerdekaan ke-79 RI, Berikut Rinciannya

“Kenaikan harga emas ini adalah rekor tertinggi karena sebelumnya sudah menembus resistance kunci di 2.489 dolar AS per troy ons,” ucapnya.

Menurutnya, penyebab harga emas melonjak menyusul data perumahan di Amerika Serikat yang mengalami perlambatan.

Ini mengindikasikan AS masih mengalami suatu permasalahan demikian pula inflasi dalam tren menurun.

BERITA TERKAIT

“Penurunan suku bunga kemungkinan akan terjadi di bulan September, minggu depan The Fed akan melakukan pertemuan ya kemungkinan besar membahas ini,” tuturnya.

Dia meyakini investor sedang menunggu penurunan suku bunga dari bank sentral apakah 25 bps atau 50 bps.

Selain itu, investor juga melihat konflik di Timur Tengah bagian dari pada sentimen global.

“Di mana Iran akan melancarkan serangan terhdap Israel walaupun sampai saat ini belum terjadi tetapi gejolak di Timur Tengah akan cukup tinggi,” tukasnya.

Di Laut China Selatan pun cukup memanas seiring dilaksanakannya latihan bersama militer Jepang dan Filipina.

Hal ini membuat ketegangan baru di mana militer China melakukan pengawasan ketat dan tensi di Asia meningkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas