Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menhub Budi Karya Minta Regulasi Sektor Perkeretaapian Disesuaikan Kemajuan Teknologi

Inovasi yang sudah direalisasikan yakni pembangunan kereta api cepat Whoosh dan Autonomous Rail Transit (ART).

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menhub Budi Karya Minta Regulasi Sektor Perkeretaapian Disesuaikan Kemajuan Teknologi
HO
Menhub Budi Karya Sumadi saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (20/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, inovasi dan penyesuaian regulasi pada sektor perkeretaapian menjadi satu hal yang perlu dilakukan seiring perkembangan dan kemajuan teknologi transportasi.

Menhub Budi menyontohkan, inovasi yang sudah direalisasikan yakni pembangunan kereta api cepat Whoosh dan Autonomous Rail Transit (ART).

“Tentu kita pikirkan bagaimana inovasi yang akan datang karena dunia begitu maju. Apa yang kita bangun seperti Whoosh dan Autonomous Rail Transit (ART) adalah teknologi baru yang belum banyak di negara lain," kata Menhub Budi saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh Agustus 2024, Ada 48 Perjalanan per Hari, Ini Cara Beli Tiketnya

"Banyak sekali pekerjaan yang perlu dilakukan. Kita harus mempersiapkan teknologinya, membuat regulasi, dan sebagainya,” imbuhnya.

Menhub Budi bilang, saat ini Kementerian Perhubungan tengah berupaya mewujudkan amanah UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yaitu mewujudkan sektor perkeretaapian yang inklusif, terbuka, dan berdaya saing tinggi.

“Kami terus mengkaji regulasi-regulasi yang ada, agar dapat terus relevan dengan perkembangan teknologi, sehingga kami harapkan dapat membentuk ekosistem yang baik untuk pertumbuhan sektor ini," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Di satu sisi, Menhub Budi mengapresiasi capaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam membangun infrastruktur satu dekade ke belakang. Capaian yang dimaksud antara lain Jalur KA Ganda Selatan Jawa, KA Bandara Internasional Minangkabau, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara YIA, Elektrifikasi Yogyakarta – Solo – Palur.

Kemudian, LRT Jabodebek, KA Makassar Parepare, MRT Lebak Bulus – Bundaran HI, Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung, Autonomous Rapid Transit (ART) IKN, serta KA Bandara Adi Soemarmo Solo.

“Kita patut bangga karena selalu menghiasi prasarana dan sarana kereta api, yang saya katakan sangat dicintai masyarakat. Semua ini akan mustahil tercapai tanpa dedikasi dan komitmen dalam melaksanakan tugas. Oleh sebab itu, saya apresiasi seluruh upaya yang telah dicurahkan dalam membangun sektor perkeretaapian,” tuturnya.

Selain itu, Menhub Budi juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar stakeholder dalam mengatasi tantangan-tantangan dalam membangun sektor perkeretaapian.

“Kita melihat bahwa tidak ada sesuatu yang bisa dikerjakan sendiri. Kita harus kolaborasi, bahu-membahu, kita hargai operator, Bappenas, Kemenkeu, Kementerian PUPR sebagai suatu partner. Saya berpesan kepada teman-teman di daerah, dekat lah dengan masyarakat, dengan pemerintah daerah, operator, sehingga apa yang kita lakukan menjadi mudah dan kalian akan menikmati jika kolaborasi itu terjadi,” ucapnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas