Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Avtur Indonesia Dikeluhkan Paling Mahal di Asia Tenggara, Begini Tanggapan Menteri Bahlil

Rantai pasok avtur di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain jadi alasan mahalnya harga avtur di Indonesia dibanding negara lain di ASEAN.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Avtur Indonesia Dikeluhkan Paling Mahal di Asia Tenggara, Begini Tanggapan Menteri Bahlil
dok. Pertamina
Truk tangki Pertamina Patra Niaga mengisikan avtur ke pesawat di bandara. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM pun akan mengevaluasi formula harga dasar avtur, menyusul laporan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menunjukkan harga avtur di Indonesia 22 persen hingga 43% lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Baca juga: Bambang Haryo Sebut Penurunan Harga Avtur Tak Signifikan Tekan Harga Tiket Pesawat

KPPU menyoroti adanya monopoli pasokan dari Pertamina sebagai penyebab utama perbedaan harga ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) INACA Bayu Sutanto mengatakan bahwa revisi harga eceran tertinggi (HET) avtur sangat penting. Menurut Bayu, HET avtur itu diatur di Permen ESDM tahun 2019 yang belum direvisi hingga saat ini.

Dalam Permen tersebut diatur formula HET avtur sesuai dengan Mean of Plats Singapore ditambah konstanta (yang lebih besar) sebesar Rp 3.581 per liter dan biaya perolehan, PPN dan Pph.

"HET avtur diatur dalam Permen ESDM Nomor 17 Tahun 2019 dengan formula yang sudah dianggap tidak relevan lagi. KPPU meminta agar konstanta dalam formula ini dikaji ulang," ujar Bayu.

Ia menekankan bahwa harga avtur, yang merupakan 40?ri biaya operasi penerbangan, mempengaruhi harga tiket secara signifikan.

Pasalnya, harga avtur RI paling mahal. Harga avtur yang termurah pun hanya ada di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara, di bandara lain di Indonesia harganya lebih mahal lagi.

BERITA TERKAIT

Untuk menurunkan harga avtur, dia mengusulkan formula pembentuk harganya diubah.

Misalnya mengganti acuan ICP menjadi merujuk pada formula Mean of Plats Singapore (MoPS) sebagai patokan internasional harga di kawasan. Selain itu, dia juga menyarankan adanya penghapusan iuran lainnya dalam penentuan harga avtur.


Laporan reporter: Diki Mardiansyah | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas