Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menko Airlangga Jelaskan Alasan Pemerintah Selamatkan Sritex

Pemerintah berusaha melindungi perusahaan yang tergolong industri padat karya seperti Sritex.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menko Airlangga Jelaskan Alasan Pemerintah Selamatkan Sritex
Wikimedia Commons/Almuharam
Kantor pusat dan pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah menyelamatkan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Airlangga mengatakan pemerintah berusaha melindungi perusahaan yang tergolong industri padat karya seperti Sritex.

"Pemerintah memfasilitasi, yang penting industri yang mempekerjakan banyak tenaga kerja kita harus lindungi di dalam negeri," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (5/11/2924).

Menurut Airlangga, pemerintah memiliki keberpihakan terhadap industri padat karya karena mempekerjakan banyak orang.

"Jadi padat karya, kita pemerintah punya keberpihakan," katanya.

Berita Rekomendasi

Dalam menanggulangi masalah yang ada di Sritex kata Airlangga, selain dengan mengizinkan perusahaan tersebut melakukan ekspor-impor, juga diperlukan restrukturisasi utang.

Untuk diketahui hingga September 2024 Sritex memiliki utang mencapai Rp 14,42 triliun dengan melibatkan 27 bank dan 3 perusahaan multifinance.

"Ya pertama ekspor impor, yang kedua tentu perlu restrukturisasi, itu terkait dengan pemilik ya. Restrukturisasi kan yang berutang pemilik," katanya.

Selain itu Airlangga membantah apabila disebut bahwa industri tekstil sekarang ini memasuki fase sunset industry. Menurut Airlangga selama permintaan masih ada maka industri tersebut akan terus jalan.

Baca juga: Mendag Jawab Tudingan Bos Sritex yang Sebut Permendag 8 Biang Kerok Loyonya Industri Tekstil

"Tidak ada. Industri itu tidak ada sunset. Karena selama demand nya masih ada, dia akan terus."

"Sampai kapanpun yang namanya industri tekstil itu kan merupakan kebutuhan esensi manusia. Semua orang mau berpakaian. Selama orang berpakaian aman," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas