Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dukung Efisiensi Energi, Air Dome Dibangun di SCBD PIK 2

Air Dome memanfaatkan energi surya melalui strip transparan khusus untuk pencahayaan di siang hari, yang mengurangi kebutuhan energi listrik.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dukung Efisiensi Energi, Air Dome Dibangun di SCBD PIK 2
HO
Project Air Dome yang dibangun di SCBD PIK 2, Jakarta. 

“Kami telah melakukan banyak promosi dan presentasi kepada BUMN maupun perusahaan swasta."

"Tahun ini, kami berencana membentuk Asosiasi Air Dome Indonesia untuk menciptakan komunitas penggemar dan praktisi Air Dome. Saat ini Indonesia belum memiliki standar SNI untuk Air Dome, sementara China dan Eropa sudah memilikinya.

"Melalui asosiasi ini, kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menciptakan standar Air Dome di Indonesia,” papar Shen.

Shen Chao juga mengungkapkan rencana proyek lainnya di Indonesia. "Kami telah mengajukan proposal untuk proyek-proyek tertentu kepada klien di berbagai wilayah Indonesia dan mendapatkan respons yang positif,” ungkap Shen.

Pihaknya juga akan mempromosikan konsep Air Dome yang ramah lingkungan, sehat dan ekonomis ke seluruh Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia dapat menikmati kenyamanan dan manfaat yang ditawarkan Air Dome.

Ricky F. Nababan, Manajer Proyek PT Breesen Technology Indonesia, menambahkan, banyak yang salah paham tentang Air Dome, terutama terkait risiko runtuh jika blower mati.

“Air Dome memiliki tekanan udara internal, dan semuanya didukung oleh genset cadangan, sehingga tidak akan terjadi kegagalan atau runtuh akibat masalah pasokan listrik dari PLN."

Berita Rekomendasi

"Bahkan jika genset juga mati, Air Dome tidak langsung runtuh, tetapi akan mengempis secara perlahan dan dapat ditangani tanpa korban,” jelasnya.

Ia mengajak masyarakat mengunjungi SPIKE Air Dome di PIK 2 agar lebih memahami teknologi ini.

“Banyak yang salah paham, berpikir bahwa jika blower mati, Air Dome akan langsung runtuh. Padahal, udara di dalamnya bertekanan, sehingga jika blower mati, Air Dome hanya akan mengempis perlahan, sekitar 20 psrsen dalam satu jam, dan itu masih dapat dikelola,” ungkap Shen Chao.

Dengan hadirnya teknologi Air Dome, pembangunan di Indonesia dapat memanfaatkan solusi inovatif yang menggunakan teknologi membran udara. Air Dome menawarkan efisiensi ekonomi dan operasional yang tinggi. 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas