Penerapan New Normal Harus Seiring dengan Kebutuhan Anak, Dokter: Pemerintah Jangan Gegabah
Dokter spesialis anak menilai, dalam penerapan tata kehidupan baru atau new normal, pemerintah dinilai harus memperhatikan aspek kebutuhan anak.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
"Paling tidak pakai masker, jaga jarak, tidak bersentuhan jika perlu, salaman pakai cara baru, cuci tangan, insyaallah akan baik," ujarnya.
Ardi menegaskan, protokol kesehatan harus dilakukan bersama-sama.
"Ini tidak cuma untuk anak, tapi lingkungannya juga, orang dewasa di sekitarnya, bapak ibuknya harus juga memberlakukan protokol kesehatan," ujar Ardi.
"jangan sampai anak lengkap pakai masker tapi bapak ibuknya tidak pakai," imbuh Ardi.
Baca: Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi Virus Corona
Ardi menyebut, sudah ada kasus anak positif covid-19 sementara orangtua negatif, sedangkan anak berada di rumah.
Maka dari itu Ardi menyebut keteladan orangtua menjadi kunci.
"PHBS harus dijalankan, anak akan nurut, akan sehat, kalau orangtuanya mengedukasi dengan baik, anak pasti nurut," ujar Ardi.
"Tapi kalau orangtuanya ngeyel, anaknya ya nggak karu-karuan," imbuhnya.
Ia menyebut jika ingin anak sehat, maka harus dimulai dari diri orangtua.
"Di jalan masih banyak dilihat anak kecil dibawa jalan-jalan berkerumun, orangtua tidak pakai masker, berarti kan masih menggampangkan," ungkap Ardi.
"Beri contoh yang baik untuk anak-anak, terapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Selain itu, gizi anak juga harus diperhatikan.
"Sebenernya konsepnya sama, gizi harus seimbang, ada makronutrien, protein, karbohidrat, lemak, mikronutrien, vitamin, suplementasi, zat besi, bersih sehat," ungkap Ardi.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)