Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Didesak Gencarkan Pengawasan Protokol Kesehatan di Era New Normal

Masyarakat tidak boleh lengah dan harus terus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi yang tak diketahui kapan berakhirnya.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah Didesak Gencarkan Pengawasan Protokol Kesehatan di Era New Normal
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Sekolah Siap Hadapi New Normal - Siti Fatimah (65) sedang menata perlengkapan baju sekolah di Toko Kerajinan M. SHAHIR miliknya di Jalan Kauman 15 Kota Semarang, Senin (6/7/20). Dalam satu minggu ini penjualan perlengkapan baju sekolah sudah mulai membaik. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSI meminta pemerintahan Jokowi terus menggencarkan kampanye soal protokol kesehatan terkait penerapan era new normal.

Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka mengatakan hal trtsbjt perlu dilakukan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

"Kami setuju dengan penerapan era new normal. Rakyat harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang semakin sulit. Tapi, kita menyaksikan jumlah kasus per 9 Juli melonjak sebanyak 2.657 kasus baru, maka urusan penerapan protokol kesehatan harus sangat serius, harus terus disosialisasikan lebih gencar kepada publik," ujar Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Jumat (10/7/2020).

Isyana menyatakan masyarakat tidak boleh lengah dan harus terus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi yang tak diketahui kapan berakhirnya.

Baca: Update 10 Juli: Sebanyak 61 Pasien Covid-19 Masih Dirawat di RS Pulau Galang

Baca: UPDATE Covid-19 di Pondok Gontor, Jumlah Santri Positif Corona Bertambah hingga Jadi Klaster Baru

Baca: 1.262 Orang Positif Covid-19 di Secapa AD, 17 di Antaranya Dirawat dan Diisolasi di RS

Menurutnya protokol kesehatan dasar yang harus selalu dilakukan meliputi pemakaian masker saat keluar rumah, menjaga jarak dengan sesama, dan rutin mencuci tangan dengan sabun.

"Sedikit saja kita lengah soal protokol kesehatan, sangat mungkin angka positif Covid-19 akan meningkat kembali. Tentu kita tidak mau kembali ke masa PSBB di mana rakyat tidak bisa bekerja," ungkap Isyana, mantan caleg PSI dapil Banten ini.

Tak hanya itu, Isyana juga menilai perlunya pengawasan dan penegakan protokol kesehatan yang diperketat.

Berita Rekomendasi

Dia meminta pemerintah mengerahkan sumber daya yang ada untuk melakukannya. Sanksi tegas pun menurutnya perlu diberlakukan agar masyarakat tertib dan disiplin.

"Sediakan masker di pasar-pasar tradisional dan tempat umum lainnya. Awasi dengan ketat perilaku masyarakat. Saatnya dimulai penerapan sanksi tegas. Siapa yang tidak patuh diganjar hukuman yang sesuai. Untuk urusan segenting pandemi ini, tidak bisa sepenuhnya mengharapkan kesadaran pribadi. Harus dibantu tekanan dari ranah hukum," tandasnya.

'Lampu Merah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat waspada terkait kondisi wabah virus corona di tanah air yang kembali mengkhawatirkan.

Hal itu seiring dengan penambahan kasus positif corona di Indonesia yang kemarin tercatat melebih 2 ribu kasus.

”Perlu saya ingatkan, saya kira ini sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif tinggi sekali. Hari ini 2.657,” kata Jokowi saat memberikan arahan di Posko Penanganan Covid-19, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Jokowi mengatakan, penyebaran virus corona di seluruh wilayah di Indonesia sangat
tergantung kepada penanganan masing-masing daerah.

Baca: Rekor 2.657 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Klaster Secapa AD Disebut Jadi Salah Satu Penyebabnya

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas