Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China
Sampel vaksin Covid-19 itu akan digunakan untuk uji klinis tahap tiga kepada relawan atau warga Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
"Apabila hasil uji klinis bagus, vaksinnya akan tersedia untuk masyarakat pada kuartal pertama 2022 atau pertengahan 2022," kata Honesti.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, alasan Indonesia menjalin kerjasama dengan Sinovac, karena Sinovac memiliki proses pengembangan vaksin paling cepat dibanding perusahaan biofarmasi lainnya.
"Kenapa Sinovac, karena ternyata dari laporan WHO yang terakhir, Sinovac ini adalah satu dari tiga vaksin yang tahapannya paling cepat di antara sekian banyak yang melakukan penelitian atau percobaan mengenai vaksin," kata Bambang dalam diskusi webinar, Senin (20/7).
Metode pengembangan vaksin yang dilakukan Sinovac dan Biofarma adalah menggunakan platform inactivity virus yakni virus yang dilemahkan.
Terdapat dua perusahaan biofarma lain di dunia yang sedang melakukan pengembangan vaksin Covid-19.
Baca: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemprov DKI Diminta Perberat Sanksi Pelanggar PSBB Transisi
Kedua perusahaan tersebut diantaranya adalah Astrazeneca dan Moderna.
Astrazeneca yang menggandeng Oxford University adalah menggunakan vektor. Sementara Moderna menggunakan RNA.
Selain itu, Bambang mengungkapkan terdapat persamaan virus yang ada di
Indonesia dengan yang ada di Wuhan, China.
"Memang dari hasil whole genome secuencing virus corona yang sudah dikirimkan Eijkmann kepada GISAID. Mayoritas virus yang beredar di Indonesia itu punya kemiripan dengan virus yang berasal dari Wuhan," kata Bambang. (reynas/tribunnetwork/cep)