Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China

Sampel vaksin Covid-19 itu akan digunakan untuk uji klinis tahap tiga kepada relawan atau warga Indonesia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China
Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP
Ilustrasi: Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. 

"Apabila hasil uji klinis bagus, vaksinnya akan tersedia untuk masyarakat pada kuartal pertama 2022 atau pertengahan 2022," kata Honesti.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, alasan Indonesia menjalin kerjasama dengan Sinovac, karena Sinovac memiliki proses pengembangan vaksin paling cepat dibanding perusahaan biofarmasi lainnya.

"Kenapa Sinovac, karena ternyata dari laporan WHO yang terakhir, Sinovac ini adalah satu dari tiga vaksin yang tahapannya paling cepat di antara sekian banyak yang melakukan penelitian atau percobaan mengenai vaksin," kata Bambang dalam diskusi webinar, Senin (20/7).

Metode pengembangan vaksin yang dilakukan Sinovac dan Biofarma adalah menggunakan platform inactivity virus yakni virus yang dilemahkan.

Terdapat dua perusahaan biofarma lain di dunia yang sedang melakukan pengembangan vaksin Covid-19.

Baca: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemprov DKI Diminta Perberat Sanksi Pelanggar PSBB Transisi

Kedua perusahaan tersebut diantaranya adalah Astrazeneca dan Moderna.

Astrazeneca yang menggandeng Oxford University adalah menggunakan vektor. Sementara Moderna menggunakan RNA.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Bambang mengungkapkan terdapat persamaan virus yang ada di
Indonesia dengan yang ada di Wuhan, China.

"Memang dari hasil whole genome secuencing virus corona yang sudah dikirimkan Eijkmann kepada GISAID. Mayoritas virus yang beredar di Indonesia itu punya kemiripan dengan virus yang berasal dari Wuhan," kata Bambang. (reynas/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas