Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Studi: Bicara dengan Tenang dan Lebih Pelan Bisa Mengurangi Penyebaran Covid-19

Sebuah penelitian menemukan, berbicara dengan lebih pelan dan tenang dapat mengurangi penyebaran virus corona.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Hasil Studi: Bicara dengan Tenang dan Lebih Pelan Bisa Mengurangi Penyebaran Covid-19
Sky News
Sebuah penelitian menemukan, berbicara dengan lebih pelan dan tenang dapat mengurangi penyebaran virus corona. 

"Tidak semua lingkungan dalam ruangan sama dalam hal risiko penularan aerosol."

"Ruang kelas yang ramai tapi sepi jauh lebih tidak berbahaya daripada bar karaoke yang tidak ramai."

"Pengunjung berada jauh secara sosial tetapi berbicara dan bernyanyi dengan musik keras," ujar sang peneliti utama, William Ristenpart.

Studi tersebut muncul ketika jumlah kematian global akibat virus corona melewati 900.000 pada Kamis lalu.

Sementara kasus di seluruh dunia mencapai 28,3 juta jiwa.

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19.
Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19. (MARK FELIX / AFP)

Baca: Peneliti Rusia Ungkap Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak-anak Dapat Dimulai dalam 9 Bulan

Baca: Peneliti di Inggris Sebut Steroid Murah Bisa Selamatkan Pasien Covid-19 yang Sakit Parah

Dikutip dari worldometers, Amerika Serikat kini masih menduduki peringkat pertama virus corona terbanyak di dunia.

Hingga Jumat (11/9/2020), terdapat 6.588.163 juta jiwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Berita Rekomendasi

Adapun 3.879.960 jiwa telah sembuh dan 196.328 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan peringkat kedua di dunia diduduki oleh India.

India terdapat 4.559.725 pasien terkonfirmasi positif.

Sedangkan 3.539.983 di antaranya telah pulih dan 76.304 lainnya meninggal dunia.

Terakhir, Brasil menududuki peringkat 3 dunia dengan 4.239.763 pasien terkonfimasi positif.

Terdapat 129.575 pasien meninggal dan 3.497.337 di antaranya dinyatakah telah sembuh.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas