Menteri Terawan Jelaskan Alur Distribusi 1 Juta Vaksin Covid-19 Tahap Awal
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memaparkan alur distribusi vaksin Covid-19 pada tahap awal.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memaparkan alur distribusi vaksin Covid-19 pada tahap awal.
Nantinya pada tahapan pertama ini pendistribusian1 juta dosis dilakukan mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah.
“Untuk tahap awal sebanyak 1 juta dosis. Biofarma akan mendistribusikan ke dinas kesehatan provinsi, selanjutnya ke kabupaten/kota, ke Puskesmas, RS dan klinik yang ditunjuk,” kata Menkes Terawan dalam keterangannya, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Dicecar Pengadaan Vaksin Covid-19, Terawan Sebut Barang Belum Ada dan Masih Wait and See
Baca juga: Jokowi: Penggunaan Vaksin Covid-19 Wajib Mengikuti Kaidah Ilmiah, Tak Bisa Langsung Suntik
Mantan kepala RSPAD Gatot Soebroto ini melanjutkan, dalam sistem pendistribusian, Kantor Kesehatan Pelabuhan dapat dilibatkan dalam rangka penguatan pelaksanaan imunisasi Covid-19.
Hal tersebut dapat memudahkan sistem pengawasan dan pengamanan pelaksanaan pelayanan imunisasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan.
Untuk tahap pelaksanaan pelayanan imunisasi selanjutnya, akan menggunakan sistem sarana distribusi yang sama dengan pelayanan imunisasi rutin yang sudah berjalan, dimana penyediaan vaksin dan logistik imunisasi, seperti Auto Disable Syringe (ADS) dan Safety Box, akan dilakukan oleh pusat yang kemudian didistribusikan ke gudang vaksin Dinas Kesehatan Provinsi.
"Kemudian dilanjutkan dari dinas kesehatan provinsi ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan diteruskan ke Puskesmas sesuai dengan ketersediaan vaksin dan kapasitas sarana lemari es penyimpan vaksin di tingkat layanan," jelasnya.
Untuk meningkatkan jejaring layanan, Puskesmas dapat melakukan kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di wilayah kerjanya seperti Rumah sakit pemerintah, RS Swasta, klinik, dll.
Kemenkes disebutkan Terawan, telah menyiapkan vaksinator berjumlah 23.145 tenaga kesehatan dari Puskesmas dengan rasio pelayanan 1:20.
Perluasan jejaring dan menambah sesi pelayanan dapat meningkatkan rasio pelayanan menjadi 1:40.
*Dua Skema Pelaksanaan Vaksinasi*
Sebelumya pelaksanaan vaksinasi nanti dilakukan pendekatan melalui 2 skema yaitu pertama melalui vaksin program dengan sasaran 32 juta lebih orang yang membutuhkan 73,96 juta dosis.
Sesuai petunjuk WHO Indicate Rate Global untuk vaksin maka wastage rate nya sebesar 15%.
Sementara, skema ke dua melalui vaksin mandiri dengan sasaran sekitar 75 juta orang yang membutuhkan 172,6 juta dosis (2 dosis per orang) dengan menambahkan wastage rate 15%.
Yang termasuk wastage rate antara lain vaksin sisa, tidak terpakai, rusak, hilang dan bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock untuk kemungkinan kurang, kebutuhan emergency, dan relokasi antar daerah.