Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia: Tenaga Kesehatan yang Utama, Disusul Petugas Publik
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan (nakes) akan menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Namun uji klinis tahap 3 vaksin tersebut yang dilakukan di Bandung diberikan pada masyarakat dengan rentang usia 18-59 tahun.
“Itu sebabnya hasil diskusi kita dengan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), secara scientific memang disarankan menggunakan vaksin Sinovac sesuai dengan yang diuji klinis tiga-kan di Bandung,” ujar Budi.
Untuk itu, Budi menyebut pihaknya sudah berbicara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengkoordinasikan hal tersebut.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur, Aa Gym hingga Syekh Ali Jaber, Ini yang Dirasakan 3 Ulama Saat Terinfeksi Corona
Sehingga nanti BPOM akan melengkapi data sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin.
“Sesudah ada konfirmasi dari BPOM bahwa vaksin ini bisa digunakan di lansia, masuk (vaksinasi) ke lansia,” imbuhnya.
Ditambahkan Budi, terdapat empat jenis vaksin yang akan didatangkan ke Indonesia.
“Otomatis keragaman itu akan ada. Karena sebagian besar vaksin kita akan datang mungkin sekitar semester kedua atau akhir kuartal kedua 2021."
"Itu sebabnya kenapa kalau kita lihat tadi tahapannya lansia kita taruh agak ke belakang karena kita ingin memastikan bahwa semua data scientific mengenai pemberian vaksin ke grup lansia ini BPOM sudah merasa yakin,” ujarnya.
Baca juga: Alasan Fadli Zon Minta Pemerintah Tak Cuma Andalkan Vaksin Sinovac dan Sarankan Impor Vaksin Pfizer
Dapat 330 Juta Dosis Vaksin
Sementara itu Budi juga mengatakan pemerintah sudah pasti mendapatkan 330 juta dosis vaksin dari kebutuhan 425 juta dosis vaksin.
Sementara itu 330 juta dosis lagi sifatnya opsional.
"Kita sudah men-secure, yang pastinya sekitar 330 juta dengan opsi sekitar 330 juta sehingga kita sudah secure 660 juta dosis vaksin," kata dia.
Jumlah tersebut menurut Menkes sudah terbilang aman, apabila kedepannya ada beberapa jenis vaksin yang gagal uji klinik atau proses pengirimannya terhambat.
Baca juga: Daftar Vaksin Covid-19 yang Akan Beredar di Indonesia
"Sehingga kita harapkan di awal tahun depan semua proses mengenai kesiapan pengadaan vaksin sudah selesai," katanya.