Dilarang WHO, Thailand Dukung Pencampuran Dua Merek Vaksin Berbeda untuk Dosis Kedua Bahkan Booster
Thailand membela' aksi sejumlah negara yang memutuskan untuk melakukan pencampuran dua merek vaksin covid-19.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Studi serupa yang menggabungkan vaksin lain juga telah memperkuat argumen untuk 'mencampur dan mencocokkan'.
Sejumlah negara seperti Inggris, Kanada, dan Italia mengizinkan warganya untuk menerima suntikan dari beberapa produsen vaksin.
Dr. Swaminathan mengakui bahwa penelitian ini memang telah memunculkan harapan bagi banyak negara.
Namun ia mencatat bahwa suntikan booster tidak diperlukan untuk saat ini, meskipun dunia tengah dilanda varian baru yang diklaim lebih mudah dan cepat menular.
"Harus berdasarkan ilmu dan data, bukan pada masing-masing perusahaan yang menyatakan bahwa vaksin mereka sekarang harus diberikan sebagai dosis booster," pungkas Dr. Swaminathan.
Pernyataannya itu kemungkinan merujuk pada pernyataan raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer, yang mengumumkan pada pekan lalu bahwa dosis ketiga vaksinnya mungkin akan diperlukan untuk mempertahankan kekebalan tubuh.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, membalas pengumuman Pfizer dengan pernyataan bersama yang menegaskan kembali bahwa penggunaan 'dua dosis efektif untuk saat ini'.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.