Vaksin Booster Covid-19 untuk Siapa Saja? Ini 5 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM
Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksin booster Covid-19? Program vaksinasi dosis lanjutan atau booster akan dilaksanakan besok, Rabu (12/1/2022).
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
Data-data menunjukkan keamanan, efek samping sifatnya lokal umumnya adalah nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2.
Imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali.
- Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca juga diberikan untuk vaksin booster homolog.
Data keamanan menunjukkan dapat ditoleransi dengan baik.
Efek sampingnya bersifat ringan lebih besar 55 persen dan sedang 37 persen.
- Vaksin Moderna
Vaksin moderna untuk homolog dan heterolog, diberikan setengah dosis.
Sebagai booster heterolog, booster Moderna dapat diberikan pada subyek untuk vaksin primernya AstraZeneca dan Johnson n Johnson.
- Vaksin Zifivac
Vaksin Zifivac adalah vaksin heterolog untuk vaksin primer Sinovac atau Sinopharm.
Diberikan setelah 6 bulan ke atas menunjukkan bahwa peningkatan titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subyek yang mendapat vaksin primer Sinovac dan Sinopharm
"Kita semua menyadari bahwa vaksin booster dibutuhkan tentunya untuk kita bisa menangani permasalahan pandemi ini agar cepat keluar," tegas Penny.
(Tribunnews.com/Latifah/Widya/Rina Ayu)
Artikel lainnya terkait Penanganan Covid