Cara Cek Tiket Vaksinasi Booster Lewat PeduliLindungi, Ini Rekomendasi Kombinasi Vaksin dan Dosisnya
Simak inilah cara cek tiket vaksinasi booster lewat PeduliLindungi, lengkap beserta rekomendasi kombinasi vaksin dan dosisnya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
Vaksinasi booster kali ini juga sudah sesuai dengan rekomendasi WHO, yaitu pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis atau homolog atau juga bisa vaksin yang berbeda atau heterolog.
Vaksin booster heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan dosis kedua.
Sementara homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia juga menjelaskan bahwa, vaksin booster heterolog atau vaksin booster kombinasi memberikan efek peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin booster dengan jenis yang sama.
Nantinya, jenis vaksin yang diberikan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi dosis 1 dan 2 yang diterima dan sesuai ketersediaan vaksin di tempat layanan.
Kombinasi Vaksin dan Dosis
Dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada bulan Januari 2022, yakni:
1. Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac, maka diberikan:
- Vaksin Astra Zeneca, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- Vaksin Zifivax dengan dosis penuh.
2. Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca, maka diberikan:
- Vaksin Moderna, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
3. Untuk sasaran dengan dosis primer Pfizer, maka diberikan:
- Vaksin Moderna, separuh dosis (0,25 ml).
- Vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,15 ml).
Mengutip laman @KemenkesRI, berikut update vaksinasi Covid-19 berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan:
1. Dosis pertama 177.643.779 suntikan atau 85,30%;
2. Dosis kedua 121.075.830 suntikan atau 58,14%;
3. Dosis ketiga 1.345.365 suntikan atau 91,60%.
(Tribunnews.com/Latifah/Oktavia WW)