Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Sudah Tambah Ruang RS, Cadangan Oksigen dan Telemedisin
Pemerintah tetap terus melakukan penambahan fasilitas demi menghadapi lonjakan kasus covid-19
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kasus Covid-19 per 20 Februari lalu telah mencapai 536.308 kasus.
Berdasarkan data ini, lonjakan kasus Covid-19 telah melebihi kasus konfirmasi tahun lalu saat kasus covid-19 didominasi varian Delta.
Namun berbeda pada lonjakan kasus tahun lalu, pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini masih terkendali.
Baca juga: Menkes Prediksi Puncak Kasus Wafat Pasien Covid-19 Terjadi 15-20 Hari Setelah Lonjakan Kasus
Baca juga: Update Covid-19 Global 22 Februari 2022: Total Infeksi Capai 426,1 Juta, Kasus Aktif 67.489.776
Hal ini jika dilihat dari tingkat keterisian tempat tidur ICU di rumah sakit yaitu sebanyak 29 persen.
Sedangkan mereka yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 39 persen. Sehingga secara total tempat tidur terisi untuk pasien covid sekitar 38 persen.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, walau dengan kondisi tadi, pemerintah tetap terus melakukan penambahan fasilitas tempat tidur.
"Bukan berarti masih kecil tidak care, kita dorong rumah sakit untuk mengkonversi, mengubah ruangan yang tadinya untuk pasien biasa untuk Covid-19," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Selasa (22/2/2022).
Kemudian berdasarkan pengalaman tahun lalu, pemerintah juga telah meningkat cadangan oksigen di semua rumah sakit.
Begitu pula alat pengukur kadar oksigen di darah dan sebagainya.
"Selain itu kita dorong masyarakat gejala ringan dan sedang untuk isolasi. Bisa isolasi di rumah bisa jika memenuhi syarat. Kalau tidak bisa untuk isoman, lakukan isolasi terpusat," kata Kunta menambahkan.
Sehingga pasien yang mendapat perawatan di rumah hanya bergejala sedang dan berat.
Biasanya pasien yang dirawat adalah memiliki komorbid, orang lanjut usia yang berumur di atas 60 tahun dan belum vaksin Covid-19.
Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas telemdecine yang telah dilaunching 16 Februari 2022.
Layanan tersebut dapat diakses secara gratis setelah melakukan tes PCR.
Diakui saat ini fasilitas tersebut masih terbatas. Namun Kunta menyebutkan jika pemerintah sedang mengusahakan layanan tersebut bisa diakses siapa saja.
Awalnya baru bisa diakses pada wilayah Jabodetabek. Tapi sekarang diperluas hingga Karawang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang.
"Dan di luar Jawa ada di kota Denpasar dan Nusa Dua. Saat ini kita memperluas jangkauan di luar Jawa-Bali. Ada medan, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Manado dan Makassar," pungkasnya.