Mulai 9 Juni, Jemaah Pasien Rawat Inap Klinik Haji Diangkut Ambulans ke Mekkah
jemaah sakit dipandu pembimbing ibadah Daker Madinah, untuk niat umrah wajib, salah satu rukun awal sebelum rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah.
Editor: Muhammad Zulfikar
Neneng adalah jemaah Kloter 7 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) ini wafat Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 22.30 WAS.
Baca juga: Kemenag Tagih Komitmen Jadwal Penerbangan Jamaah Haji Garuda Indonesia
Kepala KKHI Madinah dr Tahfisin Al Farisi menambahkan, evakuasi ini tetap mempertimbangkan kondisi jemaah.
"Proses tanggal 9 Juni nanti kita akan sweeping ya, jemaah-jemaah yang masih dirawat. Kami akan lihat apakah jemaah transportable untuk dievakuasi ke Mekkah. Sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kita upayakan seluruh jemaah haji ada di Arafah," katanya.
Al Farizi menyebut, pemindahan jemaah sakit ke Mekkah dicicil mengingat moda transportasi yang dimiliki terbatas.
Data dari KKHI, moda transportasi pasien di Madinah ada 11 unit. Ini belum termasuk milik otoritas kesehatan Arab Saudi di RS King Fahd.
"Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien. Karena mobil ambulans yang kita miliki terbatas," ucapnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kini jumlah calon jemaah yang telah diberangkatkan dari Makkah ke Madinah sudah mencapai 15.268 orang.
Rinciannya, pergeseran pertama pada Kamis 1 Juni sebanyak 1.899 jemaah, kemudian pada 2 Juni sebanyak 7.092 jemaah. Sedangkan, pada 3 Juni sebanyak 6.277 jemaah.