Tips Bagi Jemaah Haji Hindari Sakit Selama di Tanah Suci
Jemaah haji harus ekstra menjaga kesehatannya agar ibadah di Tanah Suci berjalan lancar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cuaca panas di Tanah Suci membuat jemaah haji harus ekstra menjaga kesehatannya agar ibadah berjalan lancar.
Khususnya bagi jemaah haji lansia yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Banyaknya jemaah haji Lansia ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya dari sisi kesehatan.
Baca juga: Penyakit yang Rentan Dialami Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci, Infeksi Paru dan Penurunan Daya Ingat
Terkait hal ini Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr. Arfik Setyaningsih Sp.PD bagikan tips terhindar dari sakit selama di Tanah Suci.
1. Jemaah haji khususnya lansia disarankan istirahat cukup
Jemaah haji lansia upayakan istirahat cukup. Minimal 8 sampai 9 jam dalam sehari.
Jamaah haji diimbau untuk tidak terlalu berlebihan dalam melaksanakan aktifitas fisik. Pelaksanaan Ibadah harus menyesuaikan dengan kondisi fisik.
2. Cukupi cairan dan cegah dehidrasi
Jamaah tanpa gangguan ginjal kronis dan pembengkakan jantung, minimal harus minum 3 liter sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian.
Selain itu disarankan untuk minum setiap 15 menit.
Jamaah diimbau jangan takut untuk kencing.
Bisa juga minum bertahap yaitu dua atau tiga teguk setiap 15 menit dan jangan menunggu haus.
Jemaah haji disarankan juga untuk mengonsumsi cairan pada suhu yang tidak terlalu dingin dan disesuaikan dengan suhu tubuh.
“Saat jemaah haji berada di Masjid Nabawi ataupun di Masjidilharam dan hendak minum air zam-zam. Kami sarankan untuk minum air zam-zam yang tidak dingin," ungkap dr Arfik pada keterangannya, Kamis (8/6/2023).
hal ini bertujuan untuk menghindarkan perubahan suhu di tubuh yang ekstrim.
3. Cukupi kebutuhan nutrisi harian.
Jamaah haji diimbau untuk menjaga kecukupan asupan protein, karbohidrat, lemak dan vitamin.
Di sisi lain, jamaah haji juga diimbau untuk makan makanan yang segar, hindari makanan instan dan mengandung bahan pengawet.
Sedangkan untuk penderita diabetes melitus juga dianjurkan tidak berlebihan mengonsumsi kurma dan minuman manis.
“Asupan nutriasi jemaah haji tidak hanya dari kurma, yang penting adalah makan 3 kali sehari. Kecukupan kalori, protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Penderita diabetes melitus tidak bisa mengkonsumsi banyak kurma,” katanya.
4. Diharapkan untuk aktif bersosialisasi dengan lingkungan kloternya
Diharapkan untuk mengikuti kegiatan yang ada di kloternya.
Hal ini berguna untuk menghindari stres, cemas, berpikir positif dan menghindarkan adanya penurunan daya ingat.
5. Jemaah haji yang memiliki komorbid atau harus mengonsumsi obat setiap hari
Diimbau kepada jemaah haji yang memiliki riwayat sakit untuk membawa obat rutinnya saat berangkat haji.
Kemudian, mengonsumsinya dengan tertib dan rutin.
6. Selalu gunakan alat perlindungan
Jemaah haji sebaiknya selalu gunakan alat pelindung diri dari cuaca panas. Misalnya payung, topi, kacamata, tabir surya.
Diharapkan pula selalu menggunakan masker jika berada dalam keramaian, kecuali saat tawaf.
7. Jika mengalami gangguan kesehatan, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan kloter
"Jamaah haji diimbau tidak mengabaikan gejala gangguan kesehatan sekecil apapun, dan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di kloternya," pungkas dr Arfik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.