Jemaah Haji Lansia Asal Kendal: Yang di Rumah, Doakan Semoga Kami di Sini Sehat
Jumanti warga Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, serta Turyati warga Pegandon Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jemaah lansia berharap proses ibadah haji yang dijalankan berjalan lancar.
Fisik yang tetap sehat agar menjalankan ibadah dengan baik.
Harapan ini disampaikan oleh Jumanti warga Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, serta Turyati warga Pegandon Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Keduanya berasal dari Kloter 13, yang berangkat dari Solo (embarkasi SOC) sejak 28 Mei 2013 bersama 288 jemaah lain.
Rombongan jemaah ini sampai di Kota Madinah pada 29 Mei dan baru Senin (11/6/2023) lalu tiba di Kota Makkah menginap di Hotel Risq Palah, Misfalah, di Sektor 10 Kota Makkah.
"Doakan (keluarga) yang di rumah semoga disini sehat. Sehat walafiat, meski kemarin cuma pilek saja," kata Turyati, diiyakan oleh Jumiati.
Saat ditemui Tribun, Rabu (14/6/2023), bersama jemaah yang lain baru saja mengikuti senam di pagi hari. Ungkapan senang dan berharap sehat melaksanakan ibadah haji juga disampaikan oleh Sri Nastiti dan Siti Amimah, sama sama berasal dari Kendal. "Uenak, anget. Enggak ngantuk," ungkap Sri.
Para jemaah haji terutama yang lansia kerap dimbau tidak memaksakan diri beribadah di Masjidil Haram untuk menjaga fisik agar bisa melaksanakan ibadah saat puncak haji.
Direktur Bina Haji Kemenag Arsyad Hidayat meningatkan proses ibadah haji adalah ibadah fisik. Untuk itu diperlukan fisik yang kuat. Apalagi, saat bus Salawat dihentikan sementara, jemaah akan berjalan kaki dari tempat penginapannya jika ingin ke Masjidil Haram.
"Ada orang yang mencoba berjalan kaki, tapi jauh. Tapi kalau seumpama mau coba, ya buat mereka yang masih muda fisiknya masih kuat ya monggo saja. Tapi kami sarankan untuk menyimpan tenaga untuk puncak haji lebih baik," kata Arsyad
Para jemaah yang sudah berada di Kota Makkah untuk memudahkan aktifitas jemaah beribadah di Masjidil Haram, disediakan bus shalawat.
Yaitu, bus yang siap mengantar jemaah ke dan dari Masjidil Haram. Layanan ini beroperasi selama 24 jam, sehingga jemaah tidak perlu khawatir dan tidak perlu memaksakan diri dengan berjalan kaki atau naik taksi.
Meski begiti juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengimbau para jemaah haji lanjut usia (lansia) dan memiliki risiko kesehatan tinggi (risti) untuk salat di musala dan masjid sekitar hotel.
Baca juga: Suka Cita Jemaah Haji Lansia Ikut Senam Pinguin, Biar Aku Sehat Selalu
Fauzin mengatakan hal ini untuk menjaga kesehatan jemaah dengan baik."Untuk beribadah khususnya salat lima waktu, Jemah lansia dan risti dapat memanfaatkan musala hotel atau masjid di sekitar hotel, agar terhindar dari kelelahan," kata Fauzin.
Pahala yang dilipatgandakan di Tanah Haram Makkah tidak terbatas hanya pada Masjidil Haram, tetapi mencakup seluruh Tanah Haram.Mengingat semua hotel jemaah haji Indonesia berada di Tanah Haram.