BREAKING NEWS: Niron Jemaah Haji Asal Probolinggo yang Hilang Ditemukan dalam Kondisi Meninggal
Saat ditunjukkan foto itu, Kamsani mengangguk, mengiyakan bahwa itu adalah benar suaminya saat dipastikan hingga beberapa kali.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH- "Ibu kuat apa tidak (ditunjukkan sebuah foto)? Kalau tidak kuat, tidak usah melihat,” kata Tiarso salah seorang jemaah haji asal Probolinggo kepada Kamsani (63) istri almarhum Niron, Selasa (11/7/2023).
Sebuah foto dari handpone, diperlihatkan oleh salah seorang petugas maktab yang menemui Kamsani yang menginap di sektor 7, di kota Makkah, untuk memastikan foto yang dimaksud adalah Niron, salah seorang jemaah haji asal Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, suami dari Kamsani yang dinyatakan hilang sejak 29 Juni lalu.
Saat ditunjukkan foto itu, Kamsani mengangguk, mengiyakan bahwa itu adalah benar suaminya saat dipastikan hingga beberapa kali.
Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Surabaya Hilang Saat Lempar Jumrah, Barang Bawaannya Sampai Tercecer
Kamsani kemudian bergegas bersama salah seorang petugas maktab, didampingi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) ke ruang penyimpanan jenazah di Rumah Sakit Al Noor di kota Mekkah.
Tiarso saat ditemui di hotel tempat para jemaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur ini menginap menjelaskan, saat almarhum Niron terpisah dari rombongan, beberapa rombongan secara berkala ikut membantu mencari keberadaan Niron.
"Istri pak Niron juga sempat ditanya berulang kali, saat terpisah terakhir kali dimana. Kemudian kita bantu cari dan tidak ketemu, sampai akhirnya kami mendapat kabar pak Niron sudah ditemukan," ujar Tiarso.
"Kami diyakinkan oleh foto dan dipastikan oleh istri pak Niron, benar itu suaminya. Awalnya ditujukan kain sarung yang terlilit di kaki. Kemudian istri pak Niron makin yakin dengan gelang karet yang selalu dipakai," kata Tiarso.
Kamsani cerita Tiarso kembali dinyanyikan lagi saat diperlihatkan wajah suaminya secara utuh.
Sebelum akhirnya ditemukan, Kamsani kerap sakit sakitan lantaran tak mau makan sehingga petugas kesehatan terpaksa didatangkan untuk merayu agar mau makan.
Niron terpisah dari rombongannya saat berada di Mina 29 Juni lalu.
Saat itu, Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah salat subuh.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, pak Niron masih berkumpul dengan rombongan. Namun setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda sudah tidak terlihat bersama rombongan lagi," Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi menjelaskan.
"Kemudian pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan. "Barang dan identitas itu benar adanya milik pak Niron. Tetapi pak Nironnya tidak ada," ujarnya.