Kisah Haru Nenek Sajeriah, Jemaah Tunanetra asal Sumsel Bisa Berhaji usai 14 Tahun Menanti
Kepada tim Media Center Haji (MCH), Nenek Sajeriah juga mengaku tak khawatir melakukan perjalanan haji. Bahkan, jika saat menjalankan ibadah dia ditak
Editor: Acos Abdul Qodir
Di mata Hafidah Jufri, ners atau perawat yang memeriksa kesehatan Sajeriah dan mendampinginya, Sajeriah memiliki semangat yang luar biasa. Perempuan itu penuh semangat.
Kondisi kesehatannya sangat baik karena hasil tes kesehatan, baik darah, urine, dan lain-lain masih di bawah ambang batas.
“Semangatnya luar biasa, saya salut,” ujarnya.
Wartawan Serambi Indonesia Khalidin Umar Barat selaku petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi melaporkan hingga Kamis (16/5/2024) pukul 10.00 WIB, tercatat 79 kloter dengan 30.890 jamaah telah tiba di tanah suci, Madinah Almunawarah.
M Hasyim Usman, Ketua Kloter 3 UPG juga salut akan semangat Sajeriah yang berkeyakinan besar untuk berangkat meski memiliki keterbatasan.
“Awalnya pendampingan dia tidak masuk. Awalnya yang diusulkan untuk mendampingi adalah keponakannya yang serumah tetapi tidak bisa,” ucap Hasyim.
Baca juga: Polisi Gadungan Bernama Lukman Punya 2 Istri, Raup Rp3 Juta Hasil Memalak Pedagang
Begitu Sajeriah dinyatakan berangkat, Hasyim pun memberikan semangat. Salah satunya, dia membagi anggota rombongan dengan komposisi beragam, mulai dari tua muda, dan lansia.
Juga dibagi ada anggota yang sehat dan yang memiliki masalah kesehatan.
“Walaupun ada yang tidak setuju diberikan pemahaman, kita berangkat ini sama, satu saudara masa kami tidak mampu,” ujarnya lagi.
Salah satu yang paling diingat Hasyim dari sosok Sajeriah adalah saat wanita itu harus berulang kali kembali ke kantor Kementerian Agama mengurus berbagai persyaratan administrasi.
“Dia datang langsung ke kantor walau sebenarnya bisa saja diwakilkan yang lain,” kisah Hasyim.
Sementara itu, Sajeriah yang mengalami kebutaan sejak usia tujuh tahun ini mengaku diberangkatkan adiknya. Sajeriah diakui sudah berumrah tujuh tahun lalu dan kini ia berhaji.
Dia sempat merasa khawatir akan merepotkan banyak orang, namun dia akhirnya mantap berangkat. Sajeriah hanya menggantungkan hidupnya pada Allah SWT.
“Ada Allah SWT yang membantu. Apalagi mereka yang bisa melihat. Ayo naik haji,” pungkasnya. (khalidin umar barat)