Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemberontak Libya Sambut Gembira Putusan Penangkapan Kadhafi

Ribuan pemberontak Libya menari dan bersorak gembira setelah Pengadilan Kejahatan Internasional memerintahkan penangkapan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Pemberontak Libya Sambut Gembira Putusan Penangkapan Kadhafi
CNN
Aksi protes menentang Moammar Kadhafi di Mesir 

TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI- Ribuan pemberontak Libya menari dan bersorak gembira di jalan-jalan setelah Pengadilan Kejahatan Internasional mengeluarkan perintah penangkapan Moammar Kadhafi

AP melansir tekanan terhadap rezim Kadhafi, kian gencar mulai dari rangkaian serangan udara setiap hari NATO dan akhirnya pengadilan kejahatan internasional mengeluarkan keputusan penangkapan pimpinan Libya.

Banyak pihak menilai langkah ini jelas akan mendorong. Kadhafi untuk meninggalkan "tahta"nya, guna penyelesaian damai di negara yang terguncang perang sejak Februari lalu.

Di Den Haag, Belanda, perintah penangkapan Kadhafi bakal mempercepat proses damai. Kadhafi puteranya, Seif al-Islam Gadhafi, yang telah dipersiapkan sebagai penggantinya, dan

kepala intelijen Libya Abdullah al-Sanoussi dituduh mendalangi pembunuhan, melukai, melakukan penangkapan dan pemenjaraan ratusan warga sipil selama 12 hari pertama pemberontakan.

Ratusan warga sipil tewas, terluka atau ditangkap, dan ada alasan untuk percaya bahwa Gadhafi dan anaknya sama-sama bertanggung jawab atas pembunuhan dan penganiayaan warga sipil.

Sementara itu, pihak Gadhafi menolak otoritas pengadilan dan menolak tuduhan sebagai pelaku tewasnya ratusan warga sipil. "Adalah pengadilan ini hanyalah selubung untuk menutupi operasi militer NATO," kata Menteri Kehakiman Mohammed al-Qamudi. "ICC tidak benar-benar berarti apa-apa bagi kita Libya," tegasnya.

Berita Rekomendasi

AP juga melaporkan bahwa setelah surat perintah penangkapan diumumkan, puluhan pendukung pro-pemerintah menyerbu dasar sebuah hotel Tripoli di mana wartawan asing tinggal. "Mereka meneriakkan slogan-slogan mendukung pemimpin Libya, yang telah berkuasa sejak tahun 1969." Demikian lapor reporter AP.

Sebaliknya, ribuan warga Libya dari kubu pemberontak di timur Benghazi, tampak pemandangan lain. Semua perempuan menari dan beberapa pria menembakkan tembakan perayaan di udara. "Darah para martir tidak akan sia-sia," pekik warga di Benzagi, Mohammed al-Nazeif, 35.

"Kebebasan di sini, hari ini kita menang. Kami ingin Gadhafi diadili di Libya di depan semua orang. Bahkan jika kita mati, anak-anak kita akan melakukannya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas