Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemberontak Libya Gencarkan Serangan di Benteng Kadhafi

Pemberontak mencoba untuk mengambil kendali penuh di Libya hingga kampung halaman Kadhafi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Pemberontak Libya Gencarkan Serangan di Benteng Kadhafi
Daily Mail
Pemberontak menginjak-injak patung kepala Kadhafi di Tripoli, Selasa (23/8/2011) saat mereka mengklaim bahwa mereka segera menangkapnya. 

TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Pemberontak Libya menutup jalur masuk di kampong halaman Muammar Kadhafi dari Sirte dari kedua timur dan barat pada hari Minggu (28/8/2011).

Pertempuran sengit juga berkecamuk di wilayah barat negeri itu. Pemberontak mencoba untuk mengambil kendali penuh di Libya hingga kampung halaman Kadhafi.

Pasukan pemberontak kini telah semakin mendekati wilayah Sirte, 30 km bagian barat dan Bin Jawad 100 km di sebelah timur, demikian dikatakan komandan pemberontak di Misrata, Mohammed al-Fortiya, kepada AFP.

"Kami menduduki Bin Jawad hari ini (Minggu)" dari sebelah timur, dan bagian barat thwar (pejuang pemberontak) dari Misrata, 30 kilometer dari Sirte" Kata Fortiya.

Sirte adalah benteng terakhir Kadhafi yang masih sulit dikuasai setelah pemberontak menghancurkan pasukan Kadhafi di Tripoli dan merebut Bab al-Aziziya. “Sekarang para pemberontak fokus menangkap pemimpin Libya,” katanya.

Meskipun keberadaannya tetap menjadi misteri, ada spekulasi bahwa Kadhafi bersembunyi di Sirte, 360 kilometer timur Tripoli, di antara pendukungnya di sana.

Fortiya mengatakan negosiasi sedang berjalan dengan para pemimpin suku yang mendukung Kadhafi di Sirte untuk menyerahkan diri. Dia menambahkan bahwa para pemimpin suku hanya terlibat, dan bahwa pembicaraan tidak ada kontak langsung dibuat dengan Kadhafi sendiri.

Berita Rekomendasi

"Kami sedang bernegosiasi dengan mereka untuk menyerahkan diri secara damai di Sirte," kata dia.

Namun juru bicara Dewan Transisi Nasional pemberontak (NTC), Mahmud Shammam, memperingatkan bahwa negosiasi untuk penyerahan diri secara damai di Sirte tidak akan terbuka. "Negosiasi, pembicaraan masih berlangsung ... Kami ingin menyatukan Libya dalam waktu yang cepat," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas