Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Tahun Beroperasi, Pijat Plus-plus Raih Keuntungan Rp 9,8 Miliar

Bisnis yang paling menguntungkan satu di antaranya adalah pelacuran di Jepang. Per hari di satu toko

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Tiga Tahun Beroperasi, Pijat Plus-plus Raih Keuntungan Rp 9,8 Miliar
TV Asahi
Yoshio Taniguchi digelandang pihak kepolisian di Tokyo, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Bisnis yang paling menguntungkan satu di antaranya adalah pelacuran di Jepang. Per hari di satu toko bisa memperoleh sekitar 91 ribu yen atau tiga tahun sedikitnya 100 juta yen atau sekitar Rp 9,8 miliar (kurs Rp 98 per yen).

Itulah yang terungkap pada penyerbuan polisi terhadap sebuah tempat pijat Miko di daerah Kanda, Tokyo, hari Selasa lalu (9/4/2013), ternyata setelah diselidiki polisi bosnya, Yoshio Taniguchi, 65, yang langsung ditahan karena melakukan prostitusi di dalam tempat pijat tersebut, pendapatan sedikitnya 100 juta yen dalam tiga tahun terakhir ini.

Demikian ungkap peliputan TV Asahi , Jumat (12/4/2013), dan dikutip Tribunews.com.Taniguchi dianggap melanggar UU Pengaturan Bisnis Hiburan Dewasa, selain tidak benar operasi usaha yang seharusnya hanya pijat saja, ternyata sudah melakukan tindakan pelacuran di dalam lokasi usaha tersebut.

Menurut situs toko tersebut tertulis biaya per jam pijat di sana sebesar 11.000 yen. Kalau dua jam sebasar 18.00 yen. Tapi kalau satu jam dilayani dengan dua orang terapis atau pemijat biayanya 19.000 yen untuk satu jam atau 27.000 yen untuk 90 menit. Sampai saat berita ini diturunkan (12/4/2013) situs tersebut masih berpromosi seperti biasa, walaupun bosnya telah ditangkap polisi dan tokonya dari tinjauan Tribunnews.com ke lokasi yang bersangkutan, ternyata telah disegel polisi.

Dalam tiga bulan terakhir ini pihak polisi Tokyo telah menggerebek lima toko semacam itu di daerah Kandan dan Akihabara, Tokyo dan telah menahan 42 orang tersangka sejak Februari 2013.

Sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang mengungkapkan saat ini tampak semakin banyak toko esek-esek seperti itu dan pihak kepolisian menyatakan akan semakin ketat mengawasi dan akan terus dilakukan penggerebekan serta penangkapan lebih lanjut bagi yang menyalahgunakan tempat usahanya seperti itu tadi.

BERITA TERKAIT

Hasil usaha pelacuran seperti ini juga salah satu tiang utama pemasukan uang kelompok Yakuza. Mereka akan menyetor uang proteksi kepada kelompok yakuza yang disebut Mikajimeryo.

Info yakuza lebih lanjut silakan baca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas