Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keberadaan Polisi di Jepang Tergantung Kelompok Yakuza?

- Penelusuran lebih lanjut mengenai kekuasaan Yakuza di Jepang ternyata banyak menghasilkan

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Keberadaan Polisi di Jepang Tergantung Kelompok Yakuza?
IST
ILUSTRASI 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Penelusuran lebih lanjut mengenai kekuasaan Yakuza di Jepang ternyata banyak menghasilkan hal-hal menarik di dunia organisasi kejahatan terorganisir tersebut. Satu di antaranya ternyata polisi Jepang malahan tergantung kepada Yakuza, walaupun secara resmi pihak kepolisian tidak pernah mengakui demikian.

Hal ini terungkap dari hasil pertemuan antara David Kaplan dengan Kakuji Inagawa, Pendiri dan big boss kelompok Kakusei-kai yang berubah nama menjadi Inagawa-kai. Hasil pertemuan tahun itu dikutip Tribunnews.com, Senin (22/4/2013).

"Setiap akhir tahun secara pribadi saya mengunjungi kantor polisi untuk mengucapkan selamat tahun baru. saat ini setiap kali pula polisi menanyakan kepada saya, kapan akan membubarkan kelompok saya. Lalu tahun 1983 saya menekuni golf dan menarik sekali ada polisi yang mendoakan saya agar panjang umur. Polisi itu mengatakan bahwa saya adalah pemimpin Yakuza satu-satunya yang memimpin sistem Yakuza dengan baik dan menjaga perdamaian. Mereka ingin saya panjang umur, karena mereka tergantung kepada saya, papar polisi itu," demikian ungkap Inagawa tahun 1984.

Bisa dimaklumi apabila polisi Jepang demikian. Jumlah polisi Jepang saat ini sekitar 300.000 personil dengan jumlah penduduk sekitar 120 juta jiwa. Bisa dihitung satu polisi harus bertanggungjawab terhadap sekitar 400 orang Jepang, termasuk di dalamnya Yakuza.

Apabila para anggota Yakuza perang antar geng, atau menyusahkan dan membuat keributan di masyarakat, tugas polisi akan berat sekali. Jadi dengan perdamaian yang diciptakan Inagawa, polisi ikut terbantu.

Sekitar tahun 1985 selama kira-kira satu tahun lebih terjadi perang antar-geng sangat berdarah, antara Yamaguchi-gumi dengan Ichiwa-kai, yang berakhir dengan perdamaian. Inagawa lah yang menjadi penengah perdamaian tersebut. Inagawa saat itu mengendalikan 119 geng (kelompok) dan 12 bos Yakuza yang semua di dalam payung kelompok Inagawa-kai.

Berita Rekomendasi

Dari jumlah anggota dan pimpinan Yakuza tahun 1990-an, Biro Federal Investigasi Amerika Setikat (FBI) sudah pernah  mengungkapkan bahwa 20 persen dari Yakuza adalah etnis Korea. Pejabat kepolisian Jepang pun sempat pula mengungkapkan bahwa dalam tubuh Yamaguchi-gumi tahun 1990-an, 10 persen di antaranya adalah etnis Korea. Kini tahun 2013 diperkirakan jauh lebih banyak lagi sekitar 20 persen seperti banyak dipaparkan banyak pengamat Yakuza Jepang seperti Mizoguchi dan Miyazaki.

Para pimpinan Yakuza lama, sampai dengan tahun 1980-an masih bisa terlibat terbuka di bidang politik. Misalnya tahun 1980 bos-bos Yamaguchi-gumi mencalonkan diri menjadi anggota parlemen Jepang, yaitu Ono dan Tsukuda. Mereka dalam kampanyenya di masyarakat berjanji akan menghentikan penyalahgunaan Narkoba di Jepang. Bahkan dengan terang-terangan menyatakan dirinya anggota Yamaguchi-gumi sebagai biksu yang mengikuti jalan kesatria bos yamaguchi-gumi, Taoka Kazuo.

Anggota Yakuza Oyabun (kepala geng) Sadaoka-gumi, Sadaoka Eiji (41,) di Jepang Selatan mendapat kursi sebagai anggota Dewan Kota yang ada di luar nagasaki. Berhasil mendapat suara terbanyak.

Setelah terpilih, lima hari kemudian ditangkap polisi karena terbukti melakukan lima kasus kejahatan, termasuk tuduhan pembunuhan yang dilakukannya.

Inilah karakter Yakuza jaman lalu sebelum tahun 1990, yang lebih mempertahankan Status Quo atau kebanggaan dan ke-elit-an mereka, sambil bermain politik, ketimbang soal uang.

Seorang Jaksa Penuntut senior di Tokyo pun pernah mengungkapkan bahwa Yakuza sering menjadi makelar politik, bahkan ketua juru kampanye di desa-desa banyak dari kalangan Yakuza, "Di belakang Nokyo (koperasi pertanian atau Japan Agriculture saat ini), terdapat perusahaan konstruksi yang sering diketuai oleh Yakuza. Petani tak bisa hidup hanya dari padi tetapi juga bekerja untuk koperasi dan perusahaan konstruksi. Kekuasaan Nokyo begitu besar mengendalikan ratusan suara. Tanpa restu mereka dan perusahaan konstruksi tersebut, para calon biasanya akan mengalami gangguan dalam kampanye mereka."

Hayashi Shotaro, bos ke-8 geng Doshida-gumi, afiliasi dengan Sumiyoshi-kai, juga pernah mengatakan kepada David tahun 1984, "Oyabun tidak bisa mengajarkan apapun kecuali aAnda belajar sendiri. Tradisi Yakuza tidak akan pernah mati karena kami berbeda dengan orang kebanyakan. Itulah alasan mengapa kami bergabung dalam dunia ini. Kami juga punya gagasan yang sama bahwa jika kami melakukan kesalahan besar, maka kami akan mati bersama."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas