Keberadaan Polisi di Jepang Tergantung Kelompok Yakuza?
- Penelusuran lebih lanjut mengenai kekuasaan Yakuza di Jepang ternyata banyak menghasilkan
Editor: Widiyabuana Slay
Begitu solid dan elite-nya Yakuza lalu sampai dengan akhir tahun 1980-an. Tetapi generasp sebelumnya, sebelum 1950, karakternya berbeda pula dan jauh sangat nasionalis sehingga karakter Samurai Jepang masih sangat kental. Bahkan banyak yang ke arah ultra nasionalis. Sangat membenci komunis dan menentang orang asing, layaknya diskriminasi kepada orang asing. Fokus adalah pembelaan nasional dan juga pembelaan kepada Kaisar sampai berani mati sekali pun.
Generasi ketiga adalah setelah keluar UU Anti Yakuza tahun 1991, sampai dengan kini, karakter Yakuza jauh berbeda lagi, dengan fokus utama adalah uang, layaknya sebuah negara kapitalis.
Hayashi pun sudah bisa memprediksi akan karakter yang bisa terjadi saat ini (2013) pada saat dia berbicara tahun 1984 itu.
"Yakuza memang jahat, tetapi dibutuhkan masyarakat Jepang. Di masa depan nanti tugas terbesar menjadi pebisnis. Yakuza harus menjadi orang bersih, membayar pajak. Masa keemasan tekiya (pedagang kaki lima) sudah berakhir, anda nanti harus melakukan semua dengan legal. Bisnis akan jadi cara utama untuk hidup. Selama bayar pajak, anda akan baik-baik saja."
Itulah pola pikir seorang bos Yakuza yang luar biasa bisa meramal 30 tahun di muka apa yang terjadi saat saat ini. Dan ternyata kenyataan saat ini, umumnya anggota Yakuza muda berorientasi penuh kepada bisnis, uang dan uang.
Info lengkap bisa dibaca www.yakuza.in