TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Bombardier CRJ-200 milik maskapai American Airlines hampir menyeruduk pesawat tanpa awak alias drone di atas langit Florida, Amerika Serikat. Insiden itu terjadi pada 22 Maret 2014 silam.

"Pilot American Airlines itu berkisah drone itu sangat dekat dengan pesawat yang dikendalikannya. Ia sampai yakin dan putus asa bahwa pesawatnya benar-benar menabrak," ujar Manajer Badan Penerbangan Pesawat Tak Berawak Federal AS (FAA), Jim Williams, seperti dilansir Reuters, Minggu (11/5/2014).

Saat kejadian, imbuh Williams, pesawat American Airlines itu sedang terbang dari Charlotte, North Carolina dengan tujuan Tallahassee, Florida. Pesawat berada pada ketinggian 2.300 kaki. Jaraknya 5 mil ke bandara tujuan.

FAA mengetahui insiden itu usai dilaporkan pilot Bluestreak Airlines, maskapai yang dinaungi American Airlines. Pilot tersebut melapor ke menara pengawas di Tallahassee yang lalu disampaikan ke FAA.

Beruntung, ujar William, tak ada imbas apapun dari peristiwa tersebut. Tapi, pihaknya bakal mengetatkan aturan soal penggunaan drone. Tujuannya, demi mencegah tabrakan di udara.

William mengatakan meski ukurannya tak terlalu besar, tetap saja drone tersebut berbahaya. "Risikonya sangat besar. Bisa-bisa bakal jadi bencana dahsyat," ujar William.

Lebih lanjut, William mengatakan pihaknya sekarang mulai melarang penggunaan drone secara komersial di AS. Drone hanya bisa dikendalikan pihak berwenang atau swasta yang mengantungi izin resmi.