Ribuan Imigran Tiba, Eropa Hadapi Krisis Pengungsi
Lelah, lapar, lemah mereka berbicara tentang perjalanan yang mengerikan, dan rasa sukacita setibanya di Jerman.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan imigran membanjiri sejumlah negara di Eropa, Rabu (2/9/2015), membuat pemerintah Jerman, Italia, dan Perancis menyerukan rencana bersama untuk menyelesaikan persoalan yang akan timbul.
Menteri Luar Negeri, Paolo Gentiloni, Frank-Walter Steinmeier dari Jerman, dan Laurent Fabius Perancis mengajukan revisi aturan suaka dan distribusi yang lebih adil dari para pengungsi kepada Uni Eropa.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, juga menyerukan tindakan bersama dari negara-negara Eropa, dan menjanjikan bahwa isu tersebut akan ia bawa ke dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di hari, Jumat dan Sabtu. Rencananya Komisi Uni Eropa juga akan bertemu untuk mempersiapkan proposal baru.
Sementara itu, rombongan terbaru dari para pengungsi tiba di kota Munich, menggunakan kereta.
Lelah, lapar, lemah mereka berbicara tentang perjalanan yang mengerikan, dan rasa sukacita setibanya di Jerman.
Tapi di Budapest, situasinya lebih mengenaskan. Para pengungsi di ibukota Hungaria itu, harus mengemis untuk mendapatkan makanan, atau sejumah uang. Beberapa dari mereka mengangkat potongan-potongan kertas bertuliskan: "Bantuan untuk Suriah," atau "bayi lelah."
Para imigran datang dari negara-negara yang tengah dilanda perang saudaram seperti Suriah, Sudan Selatan, dan Libya.
"Kami harap Anda akan menyelamatkan kita," seorang pengungsi asal Suriah bernama Houriye, seperti dikutip dari CNN, Kamis (3/9/2015). "Saya mohon kemurahan anda untuk menyelamatkan kami."
Namun banyak dari mereka ditolak oleh otoritas setempat.
Mahmoud, seorang insinyur kimia di Suriah, mengatakan ia merupakan seorang pengusaha sukses sampai ia kehilangan semuanya akibat perang yang merobek tanah kelahirannya.
"Sulit bagi saya melihat keluarga saya seperti ini," katanya.
Di hari Kamis, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan akan bertemu dengan anggota lain dari Uni Eropa untuk bertanya rencana bersama untuk mengatasi keadaan darurat. Negaranya merupakan tempat transit bagi para pengungsi yang mencoba menyambangi wilayah utara Eropa. Hungaria merespon dengan mendirikan pagar di sepanjang perbatasan dengan Serbia.
Di Jerman, menteri dalam negeri akan membahas persoalan krisis imigran dengan Parlemen.(CNN)